Polisi yang Dibunuh Teroris di Polda Sumut Tinggalkan 9 Anak

Anak dan istri Iptu Martua Sigalingging menangis di rumah duka
Anak dan istri Iptu Martua Sigalingging menangis di rumah duka. (Istimewa)
Beritakepo.com. Jenazah Aiptu Martua Singgalingging diberangkatkan menggunakan ambulans Rumah Sakit Bhayangkara Medan ke rumah duka di Jalan Silandit, Padang Sidempuan, Minggu (25/6/2017).

Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menyerahkan jenazah almarhum kepada kakak ipar korban, boru Nainggolan.

Boru Nainggolan telah datang dari pagi setelah mendapat kabar dari saudara yang juga bertugas di Polda Sumut tentang kematian Martua. Perempuan berusia 55 tahun ini tak bisa menahan rasa sedihnya ketika melihat tubuh adiknya.

"Badannya melepuh. Leher dan pipinya ada bekas luka. Saya tak tahan melihatnya," kata boru Nainggolan sembari mengusap air mata di Rumah Sakit Bhayangkara.

Boru Nainggolan menuturkan, Martua meninggalkan sembilan anak (sebelumnya tertulis delapan), terdiri dari 6 anak lelaki dan 3 perempuan. Satu dari delapan anak tersebut ada yang bekerja sebagai tentara.


"Anaknya ada juga yang saat ini tengah kuliah di Unika Medan. Tapi karena ini lagi libur, anaknya di kampung. Anaknya belum ada yang menikah," ungkapnya.

Aiptu Martua Singgalingging baru bertugas di Polda Sumut selama satu tahun. Sebelumnya, dia bertugas di Padang Sidempuan dan Kalimantan.

Aiptu Martua ditikam oleh dua orang tak dikenal saat menjaga di Pos jalur keluar pada pukul 03.00 WIB di Polda Sumut. Almarhum mendapatkan kenaikan setingkat, menjadi Ipda (anumerta) Maratua Sigalingging. Pangkat tersebut adalah pangkat milik perwira pertama.
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==