Singgung Kasus Ahok, Bupati Gunungkidul Kecewa dengan Khatib Ichsan

Khatib Ichsan Bajuri saat berkhotbah
Khatib Salat Id, Ichsan Nuriansah Bajuri, menyampaikan khotbah di Alun-Alun Wonosari, Minggu (25/6/2017). (JIBI/Harian Jogja/Irwan A. Syambudi)
Beritakepo.com. Gunungkidul - Isi khotbah salat Idul Fitri di Alun-alun Gunungkidul, DI Yogyakarta menjadi perbincangan. Khatib Ichsan Nuriansah Bajuri sempat menyinggung kasus penistaan agama yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam isi ceramahnya.

Dilansir Detikcom, cerita salah satu jamaah salat Idul Fitri di Alun Alun Kota Wonosari Gunungkidul, Rohmad Santosa (47) warga Bejiharjo mengungkapkan saat mengikuti khotbah sehabis salat Idul Fitri, khatib menyinggung soal penistaan agama oleh mantan gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Dia bersama empat orang anggota keluarganya sengaja salat Id di alun-alun kota Wonosari karena dekat berjarak kurang dari 500 meter dari rumahnya. Saat itu alun-alun penuh jamaah.

"Saya bersama lima orang anggota keluarga. 3 laki-laki dan dua perempuan," katanya.

Saat awalnya masih banyak jamaah yang terus mendengarkan khotbah, tapi sekitar 10 menit kemudian banyak jamaah yang meninggalkan lapangan.

"Banyak yang langsung bubar, keluar lapangan. Saya bersama keluarga langsung ke pinggir ke arah kantor kabupaten. Ternyata banyak juga yang meninggalkan alun-alun," katanya.

Menurutnya selama perjalanan pulang, beberapa warga sekitar membicarakan isi khotbah yang disampaikan oleh khatib.

"Banyak tetangga sehabis salat id, saat pulang yang membicarakan isi khotbah yang tidak pada tempatnya. Sampai rumah ya banyak yang ngomongkan soal itu," kata Rohmad.

Menanggapi hal ini, orang nomor satu di Gunungkidul, Bupati Badingah, pun mengaku sangat kecewa. Dia menegaskan langsung lemas begitu mendengar ceramah dari khatib Ichsan Nuriansah Bajuri dalam Salat Id itu.

“Mau berdiri waktu itu sulit,” ungkapnya, Senin (26/6/2017), seperti diberitakan harianjogja.com. Menurut Badingah, Gunungkidul selama ini sudah tenteram karena kerukunan antarumat beragama terjalin dengan baik.

Namun, akibat mendengar materi ceramah dalam salat Id, semua menjadi buyar. Sebagai petinggi pemerintahan, Badingah mengaku tidak bisa tinggal diam. Badingah langsung berkomunikasi dengan Panitia Hari Besar Islam (PHBI) mengenai kejadian tersebut. Langkah koordinasi mendesak dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

Sementara itu, Ketua PHBI Wonosari Gunungkidul, Iskanto menyayangkan materi khotbah Ichsan. Menurut dia sebenarnya apa yang disampaikan Ichsan faktual, tapi tidak layak di sampaikan ke masyarakat secara terbuka.

"Ya kalau buat dikonsumsi (masyarakat) umum kurang pas lah," ujar Iskanto, Selasa (27/6/2017).

Menurut Iskanto seharusnya khotbah khatib menghindari materi isu-isu politik, apalagi isu tersebut dapat memecah belah masyarakat. "Tapi memang isi materinya faktual," sebutnya. Padahal seharusnya seorang khatib disebut Iskanto, dapat memilah materi apa yang pantas disampaikan ke masyarakat, agar khotbahnya tak menimbulkan polemik.

Iskanto melanjutkan, memang penunjukan Ichsan sebagai khatib di Alun-alun Gunungkidul tidak melalui proses seleksi, hanya asal tunjuk. Apalagi Ichsan dipandang sebagai orang berilmu dan biasa berkhotbah, apalagi Ichsan disebutnya aktif sebagai pengurus organisasi kemasyarakatan di DIY, dan juga mengajar di salah satu kampus swasta di Yogya.

"Ya kami tidak menyangka isi khotbahnya seperti itu," lugasnya. "Kalau pertimbangan kami memilih khatib (Ichsan) karena dia memang sudah biasa menyampaikan khotbah. Tapi kalau dia (Ichsan) menyampaikan khotbah seperti itu bukan jangkauan kami selaku PHBI. Tapi karena dia sendiri yang menyampaikan materi seperti itu," tambah Iskanto.
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==