Anies dan Sandiaga Beda Pendapat Soal Rumah DP Rp 0

Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. (Tribunnews.com)
Beritakepo.com. Jakarta - Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno kini berbeda pendapat soal realisasi program rumah DP 0 Rupiah. Menurut Sandi, janji kampanye ini ditujukan bagi wara berpenghasilan tetap, yaitu minimal Rp 7 sampai 10 juta tiap bulannya. Namun, Anies justru mengatakan program rumah DP 0 Rupiah harus berpatokan pada ketentuan yang telah tercantum di website Jakartamajubersama.com.

Dilihat dari website tersebut, Sabtu (14/7/2017), syarat dan ketentuan penerima program rumah DP 0 Rupiah bertolakbelakang dengan pernyataan Sandiaga. Secara spesifik, disebutkan target program ini adalah mereka yang tergolong warga kelas menengah ke bawah, dengan penghasilan total rumah tangga sampai sekitar (maksimal) Rp 7 juta per bulan, dan belum memiliki properti sendiri.

Ketentuan ini berseberangan dengan pernyataan Sandiaga yang mengatakan bahwa mereka yang memiliki penghasilan minimal Rp 7 juta/bulan yang berhak menerima rumah DP 0 Rupiah. Tak hanya itu, Sandiaga juga menyebut penerima program rumah DP 0 Rupiah harus memiliki tabungan untuk menyicil rumah DP 0 rupiah.

Padahal, ketentuan ini sama sekali tidak tercantum dalam website Jakartamajubersama.com. Dalam website disebutkan para pekerja informal tak berpenghasilan tetap, dan yang sulit mendapatkan fasilitas kredit yang bisa menerima program tersebut.

Berikut ketentuan warga yang berhak mendapat rumah DP 0 Rupiah berdasarkan website Jakartamajubersama.com.

Siapakah target penerima manfaat program?
- Warga DKI Jakarta (dibuktikan dengan KTP).
- Warga kelas menengah ke bawah, dengan penghasilan total rumah tangga sampai sekitar Rp.7 juta/bulan, dan belum memiliki properti sendiri.
- Termasuk para pekerja informal yang selama ini kesulitan untuk mendapatkan fasilitas kredit, karena tipe penghasilan yang tidak tetap seperti pekerja formal.
- Prioritas pertama yang menjadi sasaran program adalah warga yang telah menjadi warga DKI dalam jangka waktu tertentu (misalnya 5 tahun, dibuktikan dengan sejak kepemilikan KTP DKI), untuk menghindari adanya "warga DKI dadakan" demi mendapatkan program.

Sebelumnya, Wagub DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno mengatakan progam DP nol persen untuk warga Jakarta berpenghasilan di atas Rp 7 juta. Namun, Anies Baswedan menegaskan penjelasan lengkap mengenai program tersebut ada di situs kampanye mereka di jakartamajubersama.com.

"Anda lihat di Jakarta Maju Bersama, ada skema-skema berbagai macam penghasilan," tegasnya.
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==