Novel Baswedan : Polri Tak Akan Berani Ungkap Kebenaran

Ratu Berita - Novel beberapa kali mengaku telah menerima teror baik dalam bentuk fisik maupun melalui saluran telepon. Ia mendapatkan informasi bahwa orang yang melakukan teror itu adalah orang yang sama. 


Novel Baswedan selaku Penyidik senior KPK mulai pesimis kasusnya akan diusut tuntas oleh tim kepolisian. Hingga lebih dari 100 hari polisi belum berhasil menangkap satu pun pelaku penyiraman air keras ke wajahnya. 

Novel Baswedan : Polri Tak Akan Berani Ungkap Kebenaran

Novel sendiri yakin bahwa ada keterlibatan oknum polisi dalam penyiraman air keras yang terjadi padanya. Ia juga menyampaikan kepada Perwira Polri yang sempat betemu dengannya. Ia meminta agar penanganan kasus ini dilakukan dengan serius. Tidak hanya untuk Novel, tapi untuk instasi polisi sendiri. 

"Meski setelah lewat dari tiga bulan, rasanya Polri tidak berani mengungkap kasus ini," kata Novel. 

Waktu lebih dari tiga bulan dianggap Novel terlalu lama untuk mengungkap kasus tindak pidana ringan. Bahkan Ia mengatakan bahwa kasus teroris saja bisa lebih cepat. 

Ia kenal benar dengan penyidik yang menangani kasusnya di Polda Metro Jaya dan dan tidak meragukan kemampuannya. Menurut Novel sendiri pengungkapan kasus ini bukan soal kemampuan tapi tentang kemauan. 

"Bisa saja mereka melakukan ini, mau apa tidaknya. Ditambah berani atau tidak," kata Novel. 

Novel beberapa kali mengaku telah menerima teror baik dalam bentuk fisik maupun melalui saluran telepon. Ia mendapatkan informasi bahwa orang yang melakukan teror itu adalah orang yang sama. 

"Orangnya itu aja. Itu yang bikin rusak Polri," ujarnya. 


Baca Juga :  




Oleh karena itu, Novel menyebut pengungkapan kasusnya itu akan berdampak kepada institusi Polri. Jika kepolisian berani mengunglap siapa dalangnya, maka akan jadi pembenahan di tubuh korps Bhayangkara. 

Menurutnya sendiri, masih banyak teror yang tidak terungkap yang menimpa penyidik lain. Ia menegaskan bahwa teror kepada aparat hukum tidak boleh lagi dibiarkan dan ditutupi kemudian penanganannya harus lebih serius. 

"Aparat yang kerja untuk kepentingan negara diteror, dilukai, diserang dan juga dipermalukan dan negara malah membiarkan. Itu hal yang sudah biasa. Dalam beberapa peristirwa, Presiden telah sampaikan untuk ungkap tuntas tapi tidak dilaksanakan," kata Novel. 


Ratu Berita 

close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==