Ratu Berita - Seminggu sebelum kejadian itu, Ampatuan Samsudin Dimaukom selaku Wali Kota Saudi juga ditembak mati dalam sebuah baku tembak di pos pemeriksaan polisi setelah Ia dicurigai menyelundupkan obat ilegal.
Kepolisian Filipina telah menembak mati seorang wali kota di negara tersebut setelah diduga terlibat kasus narkoba. Wali kota Ozamiz Reynaldo Parojinog bersama dengan isterinya tewas ditembak dalam sebuah rangkaian operasi penggerebekan anti-narkoba di Filipina.
Dengan demikian, Parojinog menjadi wakil kota ketiga yang dibunuh dalam operasi anti-narkoba yang digagas oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Dalam operasi tersebut, kepolisian juga melakukan penembakan 10 orang lainnya dan menangkap putri Parojinog dan empat pejabat pemerintah kota Ozamiz.
Baku tembak tersebut terjadi ketika kepolisian hendak menangkap Parojinog pada hari Minggu (30/07/17).
Polisi yang menjemputnya disambut oleh tembakan pasukan pengamanan wali kota yang kemudian memicu baku tembak dan menewaskan Parojinog.
Selain Parojinog, baku tembak juga harus menewaskan istrinya, enam kerabat serta anggota pasukan pengamanannya.
Puti Parojinog selaku wakil wali kota Ozamiz Nove Echaves ditangkap. Parojinog merupakan salah satu dari 160 lebih pejabat pemerinthan yang Duterte umumkan secara publik terlibat dalam kasus narkoba.
Selain narkoba, Parojinog sempat tersandung kasus korupsi meski keterlibatan atas keduanya telah mereka bantah. Pada November 2016 lalu, polisi Filipina menembak mati Wali Kota Albuera Rolando Espinosa dalam sebuah jeruji besi di Leyte.
Seminggu sebelum kejadian itu, Ampatuan Samsudin Dimaukom selaku Wali Kota Saudi juga ditembak mati dalam sebuah baku tembak di pos pemeriksaan polisi setelah Ia dicurigai menyelundupkan obat ilegal.
Sedangkan sudah ada sekitar tiga ribu orang tewas alam operasi anti-narkoba di Filipina.