"Dana tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan gedung terminal umum seluas 1.000 meter persegi dan pekerjaan terminal Bandara saat ini seluas 1.000 meter persegi," kata Kepala Tata Usaha, Bandara Gamar Malamo Galela, Hariddin ketika dihubungi dari Ternate, Rabu (20/9/2017).
Selain itu, dana yang bersumber dari APBN melalui Kemenhub tersebut sebagiannya akan dimanfaatkan untuk pembangunan pagar keliling dan lapisan landas pacu.
"Untuk bangunan terminal umum, tahun ini sudah bisa selesai seluruhnya, tetapi itu belum termasuk fasilitas di dalamnya," katanya.
Bahkan, Kemenhub juga menyediakan anggaran untuk pembangunan pagar bandara sebesar Rp5,7 miliar, sedangkan pekerjaan lapisan runway sebesar Rp8,6 miliar, karena untuk dua proyek ini sudah selesai pekerjaan tinggal pekerjaan terminal umum.
Menurutnya, terkait kapasitas landasan pacu (runway), saat ini telah mencapai 1.400 meter. Runway Bandara Gamar Malamo mampu didarati pesawat berukuran sedang, seperti ATR 72.
"Pemda Halmahera Utara sangat mendukung pembangunan Bandara Gamar Malamo, semoga ada pembebasan lahan sehingga ada perluasan lahan banadara," ujarnya.
Dia menambahkan, Bandara Gamar Malamo melayani rute penerbangan berjadwal domestik yang dioperasikan oleh maskapai Wings Air dengan rute Manado-Galela-Manado, setiap Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu.
"Pertumbuhan penumpang di Bandara dari tahun ke tahun cukup naik dan tercatat dari tahun 2015 hingga sekarang hanya saja bandara sering ditutup karena pengaruh abu vulkanik gunung Dukono," katanya.
Sementara itu, Site manager PT Deprista Mandiri, Fery Toisuta, mengatakan hingga akhir Januari 2018 mendatang progres pembangunan terminal bandara Gamar Malamo sudah mencapai 100 persen.
Oleh karena itu, pihaknya berharap pada Desember 2017 konstruksi sudah selesai dan target operasional bisa diwujudkan.
Dirinya mengakui, untuk pekerjaan awal pembangunan terminal bandara pada bulan Juni dan sekarang sudah dilakukan pengecoran tiang-tiang serta pembuatan tembok.
