![]() |
Wali Kota DR. Benhur Tomi Mano, MM saat memberikan sambutan |
Menjelang perayaan Hari Natal, 25 Desember mendatang, bakal diadakan aksi “Long March” dari lapangan Mandala hingga ke Taman Imbi, pusat Kota Jayapura yang akan melibatkan ribuan umat Kristen dari berbagai denominasi gereja.
Terhadap acara ini, Wali Kota DR. Benhur Tomi Mano, MM meminta dukungan seluruh Ketua
Majelis Jemaat se -Klasis GKI Jayapura untuk mendukung kegiatan yang akan berlangsung pada 1 Desember mendatang.
“Nanti kita akan jalan bersama-sama (Long March, red ) dari Stadion Mandala menuju Taman Imbi dengan melibatkan berbagai denominasi gereja di Kota Jayapura,” ungkapnya pada acara pembukaan Raker I Klasis GKI Jayapura, Jumat (17/11).
1 Desember, lanjut Wali Kota, telah ditentukan sebagai hari pelaksanaan Long March memasuki gerbang Natal.
Dan nantinya akan di atur oleh Klasis GKI Jayapura dan seluruh denominasi gereja yang ada di daerah ini.
Wali Kota juga pada kesempatan tersebut meminta Ketua Klasis GPI Papua, Jayapura – Nabire untuk turut pula mendukung rencana memasuki gerbang Natal umat Kristiani tersebut dengan menggerakkan 3 mata jemaatnya yakni jemaat Elim Abepura, Anugrah Entrop dan Jemaat Bukit Zaitun Dok VIII Atas untuk ambil bagian pada kegiatan dimaksud.
Pada momen ini juga akan dibarengi dengan puji-pujian di Taman Imbi sekaligus juga dilakukan, pembukaan pameran daur ulang sampah sebagai bahan untuk membuat pohon Natal.
“Dan juga peresmian dimulainya penilaian pondok-pondok Natal di seluruh wilayah Kota Jayapura,” sambungnya.
Masih pada momen memasuki gerbang Natal, nantinya Pemerintah kota akan mengeluarkan Instruksi Wali Kota yang mengatur tanggal 24 Desember tidak ada bunyi-bunyian.
“Karena pada malam 24 Desember tersebut merupakan malam kudus bagi umat Kristiani yang hendak merayakan Natal pada tanggal 25 Desember,” tandasnya.
Hal yang sama juga diberlakukan pada malam 31 Desember tidak ada bunyi-bunyian karena malam tersebut masih merupakan malam kudus yang dijalani oleh umat Kristen.
“Tanggal 31 Desember nanti, Pemerintah Kota tidak menggelar malam hiburan rakyat. Hal ini dimaksudkan agar keluarga Kristiani di Kota Jayapura merefleksikan perjalanan kehidupan selama satu tahun bersama di rumah masing-masing,” tandasnya.
Instruksi Wali Kota tersebut akan dikeluarkan sebagai kota milik orang Kristen.
(Har)
from Berita Papua 1 Desember, “Long March” Memasuki Gerbang Natal 2017 - Berita Harian Teratas