Wawali Ir. H. Rustan Saru, MM saat mewakili Wali Kota pada peringatan HUT ke 72 PGRI dan Hari Guru Nasional Tingkat Kota Jayapura Tahun 2017 di gelar di GOR Waringin Kotaraja, Sabtu (25/11) |
Peringatan HUT ke 72 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional Tingkat Kota Jayapura Tahun 2017 di gelar di GOR Waringin Kotaraja, Sabtu (25/11) yang di hadiri ribuan tenaga pendidik setempat.
Tema yang diusung pada momen ini "Membangkitkan Kesadaran Kolektif Guru dalam Meningkatkan Disiplin dan Etos Kerja untuk Penguatan Pendidikan Berkarakter”.
Dalam sambutan yang mewakili Wali Kota, Wakil Wali Kota Ir. H. Rustan Saru, MM mengatakan, guru adalah pahlawan kemerdekaan yang memerdekakan anak didiknya.
Yaitu dengan terus mendorong dan memotivasi anak-anak didik mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan SMK.
“Guru begitu gigih untuk mendidik dan memerdekakan anak didiknya dari yang tidak tahu menjadi tahu. Jika anak didiknya berhasil maka tentu menjadi satu kebanggaan bagi seorang guru karena perjuangannya,” cetusnya seraya menegaskan seorang guru yang hebat akan melahirkan manusia-manusia yang hebat pula.
Diakuinya, hingga saat ini masih banyak sekolah yang menghadapi berbagai persoalan, baik itu masalah guru, ruang kelas, fasilitas, TPP guru hingga masalah sertifikasi guru.
“Hal ini ke depan menjadi satu tanggung jawab yang sangat besar oleh Pemerintah Kota Jayapura segera diselesaikan dengan baik,” imbuh Wawali.
Termasuk pula masalah guru tidak tetap (GTT) yang saat mengabdi di semua sekolah mulai tingkat TK hingga SMA/SMK sederajat yang kini jumlahnya mendekati 50 persen.
Sehingga dikuatirkan jika banyak GTT maka guru tetap (GT) pun menjadi malas belajar.
“Tapi saya berharap di Kota Jayapura tidak terjadi hal seperti itu,” harapnya.
Wawali pun mendorong Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura dan seluruh jajarannya untuk mendata GTT dan GT untuk selanjutnya akan dievaluasi.
Ribuan guru hadir pada peringatan HUT ke 72 PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2017 |
“Tujuan peringatan hari guru adalah memupuk kebersamaan dan mempersatukan kita, serta meningkatkan kinerja guru dengan mengimplementasikan pendidikan berkarakter secara maskimal baik kita sendiri maupun peserta didik,” urainya.
Pendidik yang hadir dalam perayaan tersebut diperkirakan mencapai 3800 guru se Kota Jayapura.
Sementara itu, Ketua PGRI Pusat, Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd dalam sambutannya mengakui sejak kemerdekaan RI, persekutuan guru begitu gigih berjuang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, mengisi kemerdekaan dalam kedaulatan NKRI dengan berperang melawan kebodohan.
“Kini di era digital, PGRI sebagai organisasi profesi siap melakukan transformasi perubahan sebagai kekuatan moral intelektual yang terus-menerus mengajar dan mendorong seluruh pengurus dan anggota untuk terus menerus belajar tentang teknologi dari beragam sumber belajar sebagai pusat pengembangan diri dan pengembangan pengetahuan,” demikian sambutan yang dibacakan Ketua PGRI Kota Jayapura DR. Robert Betaubun, M.Pd.
Begitu pula senantiasa meningkatkan keterampilan anak didik dan merubah cara berpikir atau mainset peserta didik untuk fokus dalam perubahan itu.
“Guru adalah sosok inspiratif yang dirindukan peserta karena selalu mengedepankan sikap teladan
dan bijak. Mengedepankan kata-kata yang positif dan tidak segan memberikan apresiasi kepada hasil karya siswa serta menghormati mereka tanpa pilih kasih serta senantiasa memberi dan tidak menyerah dengan gampang,” urainya.
Untuk itu, PGRI berkomitmen untuk menjadikan guru sebagai motor penggerak menuju bangsa yang maju dan berkepribadian Indonesia baik tata kelola pendidikan maupun tata kelola guru sehingga segala persoalan pendidikan dapat diurai yang jelas dan sistematis
Ketua PGRI juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh guru terutama guru Tidak Tetap (GTT ) yang selama ini mengisi kekosongan guru dengan mengajar sepenuh hati.
(Har)
from Berita Papua Guru Adalah Pahlawan yang Memerdekakan Anak Didiknya - Berita Harian Teratas