Anggota DPR RI, Komarudin Watubun |
Anggota DPR RI, Komarudin Watubun mendesak Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkap siapa dalang dibalik pengiriman peluru tajam dengan tujuan Jayapura, Papua.
Ia mengungkapkan, jika beberapa waktu lalu ada peluru-peluru yang disisipkan dengan barang-barang yang dikemas dalam 7 koli paket dan hendak di kirim lewat udara ke Jayapura namun kemudian tertangkap di Bandara Hasanudin, Makassar.
“Ini yang mau saya sampaikan, harus ada tindakan cepat dari Kapolri dan Panglima TNI yang baru. Kenapa ? Karena yang punya senjata di Republik Indonesia ini hanya TNI dan Polri, dan rakyat sipil tidak mempunya senjata atau peluru,” desak Komarudin yang dikonfirmasi, Kamis (4/1/2018).
Politisi senior PDI Perjuangan ini juga secara tegas mengingatkan kepada semua pihak untuk tidak menjadikan Papua sebagai tempat silih berganti orang mencari jabatan, kekuasaan ataupun kenaikan pangkat dengan mengorbankan rakyat sipil di wilayah tersebut.
“Dari dulu terjadi peristiwa demi peristiwa tapi kaitannya dengan soal peluru dan senjata, tidak ada satu pun pihak yang bertanggung jawab. Kalaupun beberapa waktu lalu, satu atau dua orang anggota TNI yang disidang di Mahkamah Militer Jayapura,” imbuhnya.
Dan menurut Komarudin, modus selama ini hanya berputar di sekeliling Papua.
“Namun sekarang ini ketahuannya di Bandara Hasanuddin Makassar, ini berarti perlu ada tindakan yang lebih cepat dan harus ada ketegasan dari pimpinan yang level besar diatas,” desaknya.
Hal ini menurutnya sangat penting apalagi saat ini Presiden RI Joko Widodo sedang gencar-gencarnya memberi perhatian untuk membangun Papua dibarengi dengan ketulusan hati untuk tanah dan rakyat di provinsi paling timur Indonesia ini.
Namun karena masih adanya gerakan-gerakan seperti itu sehingga tentu akan menghambat proses tersebut.
Komarudin mengaku khawatir apabila hal ini terus dibiarkan maka tentu niat baik Presiden pasti akan mengalami berbagai hambatan.
“Bahkan bisa menimbulkan citra negatif Presiden Joko Widodo di mata masyarakat Papua,” sambungnya.
Pasalnya, tujuan Presiden Joko Widodo ini sangat baik untuk masyarakat di negeri berjuluk “Bumi Cendrawasih” ini sehingga sangat disayangkan jika hal tersebut terus dibiarkan.
“Bahkan tentu akan mengancam nyawa manusia di tanah Papua,” tukas Komarudin.
Olehnya itu, Legislator Senayan asal Dapil Papua ini kembali mendesak Kapolri dan Panglima TNI untuk bertindak tegas menuntaskan persoalan tersebut.
Sebelumnya, petugas keamanan Bandara Sultan Hasanuddin menggagalkan pengiriman 97 butir peluru dengan tujuan Jayapura dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Puluhan peluru tersebut dikirim oleh seseorang berinisial AR menggunakan jasa kargo Bandara setempat, Sabtu (30/12/2017).
Namun pengirimannya berhasil digagalkan oleh petugas Bandara pasca melewati x-ray kargo bandara.
Pasalnya saat diperiksa, ternyata terselip butiran amunisi, sepasang sandal, dan gunting pada paket yang datanya berisikan dokumen, pakaian, dan mainan.
Rencananya, paket atas nama AR dari Makassar ini akan dikirim menggunakan pesawat Lion Air JT 0798 tujuan Jayapura pada 1 Januari 2018 dengan alamat tujuan Jalan Nimborang, Jayapura, Papua.
Kasat Reskrim Polres Maros AKP Jufri Natsir membenarkan temuan itu.
"Sudah kami terima dan kami periksa. Ternyata itu peluru tidak aktif. Kita tidak tahu itu untuk apa, nanti kita tindak lanjuti," terangnya singkat.
(Har)
from Berita Papua Legislator RI Desak Pengungkapan Temuan Peluru di Bandara Hasanudin - Berita Harian Teratas