Misa yang dihadiri para Pastor dan kaum awam dari dua provinsi, Maluku dan Maluku Utara ini. Dalam khotbahnya Uskup Mandagi, menekankan pada pertobatan.
Mandagi berkata, sangat miris melihat perkembangan bangsa saat ini, yang menurut dia sungguh menyedihkan. Bagaimana tidak, bangsa yang disebut sangat religius itu, yang dimana-mana terdapat simbol keagamaan. Bahkan orang-orang juga makin menonjolkan simbol keagamaan tersebut. Tetapi nyatanya sebagian dari bangsa ini masih keras hati, sombong dan mirisnya terus berkonflik.
"Nampaknya tidak ada suka cita," ujar dia.
Dikatakan, bacaan hari ini tentang pertobatan orang berdosa. Dalam hal ini para pemungut cukai. Tanda pertobatan kata Uskup, adalah mendengarkan Yesus Kristus. Dan hasil dari pertobatan ialah suka cita di surga. Ia berkata, Allah tidak menghendaki kehancuran orang berdosa. Tetapi memang tidak semua orang berdosa mau bertobat.
Terkait hasil sidang sinode III sendiri, kata Uskup, akan diimplementasikan dan diwujudkan dalam karya pelayanan dalam lingkup Keuskupan Amboina. Sehingga hasil dalam sidang ini sungguh-sungguh menjadi alat dan sarana gereja Katolik Keuskuoan.
"Yang buat gereja ini bertumbuh adalah Roh Kudus, yang bekerja melalui sinode, gereja yang dewasa, kuat dan mandiri," ujarnya.
Namun itu semua ada syaratnya, yakni Gereja Keuskupan Amboina harus terus lakukan pertobatan. Pasalnya, hasil sidang sinode ini tidak akan ada hasilnya, jika tidak ada pertobatan.
"Jangan jadi orang beragama yang suka bakalai. Marilah kita senantiasa bertobat. Teruslah mendengarkan Yesus dan menjadi gereja katolik yang sejati. Yang ada suka cita terhadap Allah," pesan Uskup Mandagi.
from Berita Maluku Online Tutup Sinode III Keuskupan Amboina, Mandagi Tekankan Arti Pertobatan - Berita Harian Teratas
