Untuk diketahui, tiga RKB di sekolah tersebut bisa menampung sedikitnya 189 siswa. Di SMA Negeri 9 Kabupaten SBT, ada sekitar 17 orang tenaga guru yang perinciannya, 10 orang guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), 2 orang tenaga guru berstatus honorer, dan 5 orang tenaga guru berstatus kontrak.
"Ini tentunya akan menjadi perhatian serius dari Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, maupun dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Pasalnya, sekolah ini membutuhkan ruang kelas yang memadai, untuk bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Kalau kerusakannya seperti ini, maka siswa akan belajar dimana? Kami minta Disdikbud Provinsi Maluku untuk memperhatikan masalah ini," kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Ruslan Hurasan kepada wartawan via pesan WhatsApp, Jumat (27/3).
Dia mengaku, sudah hampir satu tahun RKB tersebut mengalami kerusakan parah, baik atap, dinding dan plafon. Namun sayangnya, tidak ada perhatian khusus dari pemerintah.
“Menurut pengakuan dari pihak sekolah, bahwa ternyata kerusakan itu sudah satu tahun, tapi kok tidak disikapi oleh pihak Disdikbud baik kabupaten maupun provinsi. Saya kira masalah ini harus disikapi dengan serius," tegas Hurasan.
Akibat kerusakan itu, kata dia, pihak sekolah akhirnya mengambil kebijakan untuk memindahkan proses belajar mengajar ke ruangan guru, agar proses belajar mengajar bisa berjalan sebagaimana mestinya. Untuk itu, lanjut Hurasan, dua RKB tersebut harus segera direnovasi atau dibangun baru.
“Masalah ini sudah kami sampaikan kepada pihak Disdikbud Provinsi Maluku. Dan Kabid SMA sendiri telah berjanji akan membangun dua RKB ini pada tahun anggaran 2021 dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK)," tandas Hurasan.
from Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku DPRD Maluku Prihatin, Dua RKB SMA Negeri 9 SBT Rusak Parah - Berita Harian Teratas
