NAMROLE - BERITA MALUKU. Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Tagop Sudarsono Soulisa pada upacara peringatan HUT Kabupaten Buru Selatan ke-12 dalam sambutannya menandaskan, dirinya tidak tega dan berat hati melakukan pemotongan 25 persen terhadap gaji honor pegawai tidak tetap (PTT). Hal itu ia lakukan berdasarkan keputusan dari pemerintah pusat.
"Dengan berat hati keputusan ini kita ambil, untuk memotong 25 persen dari gaji mereka. Dan itu tetap mengunakan standar kerja," tandas Bupati yang juga bertindak selaku pembina upacara, di halaman Kantor Bupati, Selasa (21/7).
Dikatakan, dirinya telah mengintruksikan kepada seluruh pimpinan OPD bahwa, pegawai PTT diberikan kesempatan bekerja. Lanjutnya, sehari di rumah sehari bekerja di kantor, sehingga 15 hari kerja selama pandemi Covid-19 ini.
Kebijakan ini hanya sampai pada bulan Desember sesuai dengan kebijakan nasional, karena DAU dan DAK dipotong.
"Keputusan ini merupakan keputusan yang sangat berat bagi saya selaku Bupati. Namun kita kedepankan asas upah minimal nasional," ujarnya.
Secara terbuka dihadapan tamu kehormatan wakil Bupati Buru, Ketua DPRD Buru dan Dandim, kata Tagop, situasi keuangan di seluruh daerah di Indonesia dan di Maluku mengalami devisit yang luar biasa.
"Pemerintah provinsi mengalami devisit 50 persen, belum lagi di daerah-daerah lain, di kabupaten Buru juga pasti mengalami devisit. Dan saya membaca di berita, di kabupaten Buru PTT di rumahkan," jelas Tagop.
Tetapi di kabupaten Buru Selatan, kebijakan pemerintah daerah tidak ada PTT yang di rumahkan, terkecuali PTT yang tidak pernah masuk kantor lebih dari dua minggu.
"PTT yang aktif diberikan kesempatan kerja, 15 hari kerja, 15 hari tidak kerja," ujarnya.
Kata bupati, standar gaji kepada PTT silahkan mengecek ke seluruh kabupaten/kota di provinsi Maluku yang tertinggi dimana.
"Jangan sampai saudara-saudara kita, anak-anak kita, adik-adik kita di provokasi dibuat dengan isu-isu, apalagi situasi politik saat ini agar tidak gampang di provokasi, hal ini harus saya jelaskan saat ini," ujar Bupati.
Kata Bupati dua periode ini bahwa, kita semua sama berat di pikul, sama ringan di jinjing.
Menurutnya, pemotongan 25 persen itu bukan saja kepada PTT, tetapi seluruh pejabat eselon, tunjangannya juga di potong.
"Perjalanan ke luar daerah habis di potong, DPRD juga dipotong. Jadi semua, kita sama-sama merasakan situasi keuangan daerah saat ini," ungkapnya.
Pertumbuhan keuangan secara nasional kata Tagop mines 4 persen. Sementara Buru Selatan masih plus 2 persen.
"Inflasi Buru Selatan masih diatas 2 persen belum 5 persen. Sehingga kebijakan ini sangat dilematis bagi kita," ucap Tagop.
Ahir sambutannya ia tak lupa secara pribadi, keluarga, pemerintah daerah mengucapkan Dirgahayu Kabupaten Buru Selatan yang ke 12. Lolik lalen fedak fena, "satukan hati membangun negeri".
Usai upacara, Bupati beserta seluruh undangan yang hadir melanjutkan dengan acara tiup lilin dan pemotongan nasi tumpeng oleh Bupati serta foto-foto dan makan siang bersama di ruang kantor bupati.
Syukuran HUT tahun ini dilaksanakan dalam kesederhanaan namun hikmat.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Kabupaten Buru, Amustofa Besan, Wakil Kapolres Pulau Buru, Kompol Bachri Hehanusa, Dandim 1506 Letkol Info Sarifuddin Azis, Ketua DPRD Kabupaten Buru Rum Soplestuny, Ketua DPRD Kabupaten Buru Selatan Muhadjir Bahta, Sekda Kabupaten Buru Selatan Iskandar Walla, Kepala Kantor Kementerian Agama Buru Selatan Usman Bahta, pimpinan OPD lingkup Pemkab Buru Selatan serta undangan lainnya.(AZMI).
"Dengan berat hati keputusan ini kita ambil, untuk memotong 25 persen dari gaji mereka. Dan itu tetap mengunakan standar kerja," tandas Bupati yang juga bertindak selaku pembina upacara, di halaman Kantor Bupati, Selasa (21/7).
Dikatakan, dirinya telah mengintruksikan kepada seluruh pimpinan OPD bahwa, pegawai PTT diberikan kesempatan bekerja. Lanjutnya, sehari di rumah sehari bekerja di kantor, sehingga 15 hari kerja selama pandemi Covid-19 ini.
Kebijakan ini hanya sampai pada bulan Desember sesuai dengan kebijakan nasional, karena DAU dan DAK dipotong.
"Keputusan ini merupakan keputusan yang sangat berat bagi saya selaku Bupati. Namun kita kedepankan asas upah minimal nasional," ujarnya.
Secara terbuka dihadapan tamu kehormatan wakil Bupati Buru, Ketua DPRD Buru dan Dandim, kata Tagop, situasi keuangan di seluruh daerah di Indonesia dan di Maluku mengalami devisit yang luar biasa.
"Pemerintah provinsi mengalami devisit 50 persen, belum lagi di daerah-daerah lain, di kabupaten Buru juga pasti mengalami devisit. Dan saya membaca di berita, di kabupaten Buru PTT di rumahkan," jelas Tagop.
Tetapi di kabupaten Buru Selatan, kebijakan pemerintah daerah tidak ada PTT yang di rumahkan, terkecuali PTT yang tidak pernah masuk kantor lebih dari dua minggu.
"PTT yang aktif diberikan kesempatan kerja, 15 hari kerja, 15 hari tidak kerja," ujarnya.
Kata bupati, standar gaji kepada PTT silahkan mengecek ke seluruh kabupaten/kota di provinsi Maluku yang tertinggi dimana.
"Jangan sampai saudara-saudara kita, anak-anak kita, adik-adik kita di provokasi dibuat dengan isu-isu, apalagi situasi politik saat ini agar tidak gampang di provokasi, hal ini harus saya jelaskan saat ini," ujar Bupati.
Kata Bupati dua periode ini bahwa, kita semua sama berat di pikul, sama ringan di jinjing.
Menurutnya, pemotongan 25 persen itu bukan saja kepada PTT, tetapi seluruh pejabat eselon, tunjangannya juga di potong.
"Perjalanan ke luar daerah habis di potong, DPRD juga dipotong. Jadi semua, kita sama-sama merasakan situasi keuangan daerah saat ini," ungkapnya.
Pertumbuhan keuangan secara nasional kata Tagop mines 4 persen. Sementara Buru Selatan masih plus 2 persen.
"Inflasi Buru Selatan masih diatas 2 persen belum 5 persen. Sehingga kebijakan ini sangat dilematis bagi kita," ucap Tagop.
Ahir sambutannya ia tak lupa secara pribadi, keluarga, pemerintah daerah mengucapkan Dirgahayu Kabupaten Buru Selatan yang ke 12. Lolik lalen fedak fena, "satukan hati membangun negeri".
Usai upacara, Bupati beserta seluruh undangan yang hadir melanjutkan dengan acara tiup lilin dan pemotongan nasi tumpeng oleh Bupati serta foto-foto dan makan siang bersama di ruang kantor bupati.
Syukuran HUT tahun ini dilaksanakan dalam kesederhanaan namun hikmat.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Kabupaten Buru, Amustofa Besan, Wakil Kapolres Pulau Buru, Kompol Bachri Hehanusa, Dandim 1506 Letkol Info Sarifuddin Azis, Ketua DPRD Kabupaten Buru Rum Soplestuny, Ketua DPRD Kabupaten Buru Selatan Muhadjir Bahta, Sekda Kabupaten Buru Selatan Iskandar Walla, Kepala Kantor Kementerian Agama Buru Selatan Usman Bahta, pimpinan OPD lingkup Pemkab Buru Selatan serta undangan lainnya.(AZMI).
from Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Bupati Bursel Tidak Tega Potong Gaji Honor PTT - Berita Harian Teratas