TEPA - BERITA MALUKU. Salah satu perempuan hamil tua asal Desa Tela, Kecamatan Babar Timur, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang melakukan perjalanan dengan KM Sabuk Nusantara (Sanus) 34 dari Ambon tujuan Tepa, Pulau Babar, Kabupaten MBD, dilaporkan positif covid-19.
Sejak informasi ini sampai ke telinga warga Tela, seumlah warga desa dimana perempuan berinisial RI ini tinggal, takut dan mengaku panik.
“Kita kaget dan takut mendengar kabar ini,” ungkap beberapa warga Tela kepada media ini, Rabu (16//9/2020).
Sebelumnya, dilaporkan warga Tela ini terkonfirmasi positif covid 19 setelah dirinya melakukan perjalanan dengan kapal perintis yang beberapa waktu lalu diawali salah satu penumpang yang diketahui mengidap covid-19 sehingga kapal tersebut tertahan beberapa waktu lamanya di pelabuhan Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Kemudian dalam perjalanan lanjut ke pulau–pulau di Kabupaten MBD, warga Tela ini dilaporkan juga terkonfirmasi positif covid-19.
“Ada salah satu warga Tela yang ikut bersama kapal ini tujuan Tepa dan tiba pada Rabu 9 September 2020 dinyatakan terkonfirmasi postif corona pada tanggal 10 September 2020 sesuai informasi dari pihak Gugus Tugas Covid 19 kabupaten MBD. Salah satu penumpang yang terkonfirmasi positif ini berinisial RI,” kata Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan PP Babar, Brusly Agoha ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya.
Ketua Gustu PP. Babar ini mengatakan kini RI sudah diisolasi di desa Tela, dan ditempatkan pada salah satu rumah warga yang sudah dikosongkan.
Hal senada disampaikan pihak Puskesmas Tepa, Ruht Teorupun mewakili Kepala Puskesmas Tepa yang sedang melakukan perjalanan dinas ke Tiakur, ibukota Kabupaten MBD ketika dikonfirmasi.
Sementara itu, pantauan lansung media ini di tempat isolasi terpusat di Desa Tela- didapati kondisi pasien sementara ditempatkan di salah satu rumah warga yang dialihkan sebagai tempat isolasi pasien ini.
Kepala Puskesmas Desa Tela, Rudy Unineona yang dihubungi soal kondisi pasien terkonfirmasi covid mengaku bahwa yang bersangkutan tidak menunjukan gejala apapun, tetapi yang bersangkutan dalam kondisi hamil tua, dan sedang menanti hari untuk persalinan.
Diakuinya, puskesmas yang dipimpinnya tak memiliki kelengkapan fasilitas kesehatan Covid 19.
“Yang ada hanya sarung tangan dan masker, sedangkan tidak ada alat pelindung diri (PD) lainnya. Memang ada informasi bahwa di Desa Tela APD tetapi setelah kita periksa ternyata hanya ada baju dan sepatu saja,” ungkapnya.
Rudy mengaku sangat bingung menghadapi pasien Covid 19 tanpa fasilitas. Untuk itu, Ia mengharapkan bantuan dari Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten MBD segera menyikapi hal dimaksud, mengingat Puskesmas Tepa, yang menjadi pusat ibukota kecamatan pun sarana kesehatan terbatas.
Ditanya soal penanganan makan dan minum untuk pasien terkonfirmasi Covid 19, Rudy mengaku untuk saat ini kebutuhan dasar pasien ini masih ditangani pihak keluarga dengan cara makanan dibawa dan ditempatkan di pintu rumah, kemudian pasien mengambilnya.
Sementara itu, salah satu warga Tela kepada wartawan mengatan, “ kami warga Tela sangat takut tapi mengingat yang bersangkutan dalam keadaan hamil dan sedang menunggu hari persalinan maka dari sisi manusiaan kita tidak mungkin mau usir, tetapi resiko pasti sangat tinggi,” ungkap ibu Dika Unwaru.
“Untuk itu, kita warga Tela sangat berharap dari pihak Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten MBD segera menyikapi hal ini,” pinta perempuan tersebut. (Eky)
from Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Perempuan Hamil Positif Covid 19 Bikin Warga Desa Tela MBD Panik - Berita Harian Teratas