SAUMLAKI - BERITA MALUKU. Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon, mengungkapkan kalau selama Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga kini, menyebabkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) alami penurunan yang sangat drastis. Menurut dia, PAD KKT dalam kondisi normal berada pada seputaran angka Rp20-an milyar.
Dengan angka penerimaan yang minim itu, jika harus membiayai gaji para Aparatur Sipil Negara (ASN) beserta tenaga kontrak atau honor, maka tidak mencukupi dalam satu bulan. Artinya angka tersebut hanya mampu membayar gaji pegawai dalam kurun waktu kerja 15 hari saja.
"Dalam sebulan gaji ASN dan honor itu sekitar Rp37 milyar," tandasnya dalam diskusi bersama masyarakat Kecamatan Fordata di Buritan Cafe, Jumat (26/02/2021) kemarin.
Yang mana lanjut Bupati, hampir 96 persen Pemda masih bergantung pada transfer pusat. Tingginya ketergantungan anggaran pemerintah daerah kepada pemerintah pusat melalui mekanisme transfer dana ke daerah. Trasfer dana dari pusat ke daerah meliputi Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Fisik (DAK), dan Dana Bagi Hasil (DBH).
"Jangan orang bilang uang trilyunan, kenapa bupati tidak bisa bikin ini dan itu untuk daerah? Padahal itu semua tidak semudah yang kita bicarakan," ujar dia.
Pasalnya bila bicara tentang potensi pembangunan, ada tiga hal yang mengikutinya yakni potensi keuangan, potensi sumber daya alam, serta potensi sumber daya manusia. Terhadap potensi keuangan, Pemda hanya bisa membayar gaji setengah bulan. Artinya untuk membeli pakaian dinas pegawai, bayar listrik, membangun infrastruktur, dan lainnya Pemda tidak bisa lakukan itu, sebab potensi keuangan daerah masih sangat lemah.
"Sekarang bicara potensi SDA. Yang sudah diekspor apa? Tidak ada kan? Masuk dalam kategori rendah. Kita berharap blok Masela beroperasi maka bisa lakukan berbagai hal," ujarnya.
Kemudian terhadap potensi sumber daya manusia, menurut Bupati, jika menginginkan Tanimbar ini maju, maka setiap putra-putri Tanimbar yang sudah sarjana, ketika kembali ke daerah ini, mestinya mampu ciptakan lapangan kerja. Sebut saja misalnya sarjana pertanian ataupun perternakan.
"Mestinya potensi sumber daya manusia kita arahkan untuk bisa ciptakan lapangan kerja sendiri," kunci dia. (ys)
from Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Gegara Pandemi Covid-19, PAD KKT Turun Drastis - Berita Harian Teratas