SAPA (TIMIKA) - Sebanyak 24 siswa Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Kampung Nawaripi yang beralamat Jalan Yohanes Aikawe, RT 09/RW 01, Kampung Nawaripi, Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua menerima sertifikat kompetensi setelah selama empat bulan, sejak 10 Januari sampai 10 April 2022 mengikuti pelatihan otomotif dan welder atau juru las.
Acara serah terima sertifikat kepada 24 siswa angkatan pertama yang semuanya asli orang Papua, Suku Mimika Wee ini dilakukan di halaman LPK Kampung Nawaripi pada Sabtu (30/4/2022) sore.
Sertifikat kompetensi yang diterima 24 siswa LPK tersebut diberikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dirjen Bina Konstruksi Wilayah VII Jayapura, sementara khusus siswa jurusan las mendapatkan lagi sertifikat dari Sanggar Sarana Baja dan siswa otomotif mendapat juga sertifikat dari Astra Motor Timika.
Dalam pengoperasian LPK itu pihak pengelola bekerja sama dengan sejumlah lembaga yakni PT Freeport Indonesia (PTFI), PT. Sandvik Mining And Construction Indonesia, Politeknik Amamapare, Sanggar Sarana Baja, PT Kuala Pelabuhan Indonesia, Surabaya Motor dan Astra Motor.
Kepala Seksi Pembinaan dan Penataan Lembaga Pelatihan Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mimika Yemi Gobai, S.Sos, MM dalam sambutanya mengapresiasi Kepala Kampung Nawaripi yang telah berinovasi menggunakan dana desa untuk membangun BLK Merah Putih, bahkan BLK tersebut berjalan dengan baik sehingga siswa angkatan pertama telah menyelesaikan pelatihan dengan baik.
“Ini awal yang sangat baik membuka jalan bagi adik-adik kita asli Papua ini untuk siap masuk dunia kerja,” ujarnya.
Menurutnya di Kabupaten Mimika ada banyak perusahaan yang selain membutuhkan tenaga kerja yang telaten dibidangnya juga harus disiplin.
Sehingga semua pengalaman dalam pelatihan termasuk ketertiban dan kedisiplinan yang telah dilakukan selama di LPK bisa diterapkan dengan baik di dunia kerja nantinya.
Namun ia juga mengharapkan generasi Mimika Wee ini dengan kemampuan dan pengalaman yang ada bisa membuka usaha sendiri.
“Lebih bagus lagi kalau bisa buka usaha sendiri, kalian bisa mengadu ke Pemkab atau ke Freeport untuk memberikan dukungan, yang penting kalian punya kemampuan dan komitmen,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Politeknik Amampare Timika, Herman Dumatubun dalam sambutannya mengatakan dengan selesai mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikat kompetensi menjadi awal yang baik dan sebuah pengalaman baru untuk kesempatan baru.
Untuk itu 24 lulusan LPK Kampung Nawaripi diharapkan diberikan kesempatan bergabung di dunia industri seperti di PTFI.
Ia juga mengimbau lulusan LPK yang punya pendidikan formal bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
“Ayo kuliah agar dari sisi akademis lebih baik dan bisa buka peluang baru di dunia kerja. Jangan puas denga ini, sertifikat yang sudah didapat ini jadi batu loncatan ke jenjang lebih tinggi,” ajaknya.
Kemudian Kepala Kampung Nawaripi, Norman Ditubun berpesan kepada 24 lulusan LPK tersebut jika telah bergabung di dunia kerja harus disiplin dan bertanggung jawab agar menjadi contoh dan teladan untuk angkatan berikutnya.
“Kalian harus jadi contoh untuk adik-adik kalian angkatan berikutnya nanti. Dalam dunia kerja harus disiplin dan bertangung jawab supaya selama ini orang-orang tahu pemuda Nawaripi hanya tahu mabuk dan bikin kacau, sekarang tidak seperti itu lagi. Pemuda Nawaripi bisa menjadi orang yang berguna dan bertanggung jawab,” katanya.
Dia menyebutkan generasi Mimika Wee di Nawaripi harus mampu bersaing dalam dunia kerja apalagi sebentar lagi Mimika jadi Ibu Kota Provinsi Papua Tengah, lapangan pekerjaan tentu akan semakin terbuka.
“Mari kita songsong Papua Tengah dengan menyiapkan diri kita dengan baik agar bisa mengisi peluang-peluang kerja yang ada,” pesan Norman yang juga sebagai Kepala LPK Kampung Nawaripi.
Ia menyebutkan awalnya siswa-siswa LPK sebanyak 60 orang, mereka terbagi dalam jurusan otomotit, las, mebeler, cetak batako dan bimbel soft skill, namun yang bertahan hingga selesai pelatihan hanya 24 orang pada jurusan otomotif dan las.
"Siswa lainya tidak disiplin dan jarang aktif sehingga belum bisa dinyatakan berkompetensi," ujar dia.
Selanjutny, Kepala Seksi Organisasi Kampung, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Mimika, Ever Kukuareyau dalam sambutannya mengapresiasi kepala kampung yang telah berinovasi mendirikan LPK dan melatih anak-anak Mimika Wee dalam berbagai kompetensi.
“Semoga langkah ini menjadi awal yang baik mengantar generasi Mimika Wee kepada kehidupan yang lebih baik dan lebih berkualitas," ujarnya.
Sementara itu Anselmus, salah lulusan LPK tersebut mengatakan sebelumnya ia sama sekali tidak mengerti dengan mesin kendaraan tapi setelah mengikuti pelatihan pada jurusan otomotif kini ia telah memiliki kemampuan dibidang itu seperti membongkar pasang dan memperbaiki mesin mobil.
Ia pun mengapresiasi Kepala Kampung Nawaripi yang telah membuka LPK sehingga ia dan teman-temanya bisa mengikuti pelatihan sampai bisa mendapatkan sertifikat secara gratis, bahkan setiap hari setelah pelatihan selalu mendapatkan Sembako dari pemerintah kampung.
“Kami merasa diperhatikan dan punya harapan baru mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik untuk kami dapat mengubah hidup kami menjadi lebih berguna,” ujarnya.
Kegiatan penyerahan sertifikat itu diawali dan diakhiri dengan doa oleh Pastor Didimus Kosi, Pr. Pastor juga secara khusus menumpangkan tangan dan mendoakan 24 lulusan LPK Kampung Nawaripi agar bisa mendapatkan pekerjaan dan bekerja dengan baik serta penuh tanggung jawab.
Acara itu dihadiri juga oleh sejumlah tokoh masyarakat, aparat kepolisian dan tamu undangan lainnya.
Wartawan/Editor: Yosefina
from SALAM PAPUA 24 Siswa LPK Kampung Nawaripi Terima Sertifikat Kompetensi - Berita Harian Teratas