AMBON - BERITA MALUKU. Peristiwa hanyutnya jenazah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Werinama Gandong, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) bukan merupakan persoalan yang baru. Bencana alam ini sudah terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini disaat musim penghujan.
Baru-baru ini, sekitar 60 kuburan mengalami rusak parah, bahkan 10 jenazah hanyut terbawa banjir, imbas dari meluapnya sungai Wailissa.
"Peristiwa ini sudah terjadi berulang kali. Tahun lalu saya melakukan reses disana, dan sudah disampaikan kepada warga setempat dan kita sudah sempat kunjungi lokasi, dan terakhir sudah berkoordinasi dengan Raja Werinama, kaitannya dengan itu kira-kira langkah terbaik seperti apa, apakah berupa pembangunan talud atau broncong," ungkap Anggota Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Alimudin Kolatlena kepada wartawan di rumah rakyat, Karang Panjang, Ambon, Rabu (06/07/2022).
Sebagai langkah penanganan awal, kata Kolatlena melalui instansi terkait telah dimintakan untuk dilakukan tanggap darurat, guna mengantisipasi meluapnya sungai Wailissa yang lebih luas.
"Memang di tahun 2023 telah di programkan pembangunan talud penahanan banjir di sekitaran TPU oleh Pemerintah Provinsi Maluku. Karena masih lama kita sudah minta untuk dilakukan tanggap darurat," ucapnya.
Menurut Kolatlena, di tahun sebelumnya terdapat bantuan broncong dari Pemerintah melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku untuk penanganan disekitar lokasi, namun hanya berupa kawat, tanpa ada biaya operasional. Sehingga bantuan tersebut mubasir.
"Memang disana pernah ada batuan broncong dari BWS, tapi itu hanya berupa kawat, tidak ada dana operasional, sehingga masyarakat kesulitan swadaya. Mudah-mudahan lewat bantuan pembangunan talud di tahun 2023, persoalan yang terjadi di wilayah tersebut bisa teratasi," pungkasnya.
from Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Sikapi Hanyutnya Mayat Di TPU Werinama, Kolatlena : 2023 Dibangun Talud - Berita Harian Teratas