AMBON – BERITA MALUKU. Kondisi masyarakat Kariu yang hidup ditenda pengungsian di Negeri Aboru, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah kini memprihatinkan.
Masyarakat terdampak konflik sosial dengan Negeri tetangga Pelauw ini, harus bertahan hidup tanpa adanya perhatian dari pemerintah Kabupaten Maluku Tengah.
Dari hasil kunjungan Komisi III DPRD Provinsi Maluku, ditemukan kondisi terpal yang menjadi pelindung bagi masyarakat untuk bertahan hidup selama hampir tujuh bulan ini sudah mengalami kerusakan.
“Memang kita prihatin dengan kondisi hujan cuaca ekstrem, kondisi mereka sangat memprihatikan, terutama menyangkut tenda. Karena memang rata-rata tenda yang mereka diami sudah rusak,” ungkap Anggota Komisi III Hatta Hehanusa kepada wartawan di kantor DPRD Maluku, Selasa (09/08/2022).
Sebagai tindaklanjut, pihaknya meminta OPD terkait dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Maluku, agar berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, untuk segera ditindaklanjuti.
“Kita mintakan menjadi perhatian, terutama koordinasi dengan Pemkab malteng untuk ditindaklanjuti, karena kalau tidak ditindaklanjuti maka menimbulkan persoalan baru, ”ucapnya.
Selain persoalan tenda, kata Hehanussa masalah masyarakat juga mengeluhkan kesehatan, apalagi di kondisi penghujan saat ini, tentunya masyarakat rentan terjangkit penyakit.
Untuk itu, dirinya mintakan kepada Dinas Kesehatan Maluku untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat, dalam hal distribusi tenaga kesehatan dan obat-obatan kepada masyarakat Kariu.
"Masyarakat hidup dalam tenda sudah memprihatinkan, kemudian kesehatan yang tidak diperhatikan, maka bisa menyebabkan wabah penyakit kepada masyarakat," cetusnya.
Selain melihat kondisi masyarakat Kariu, pihaknya juga meninjau tanggul penahanan ombak, dan jembatan, serta dua rumah warga terdampak bencana.
Dari Aboru, ungkap Hehanussa komisi III melanjutkan ke Negeri Haruku, terdapat lebih dari 100 rumah warga yang rusak akibat meluapnya air sungai akibat cuaca ekstem. Begitu juga yang terjadi di Negeri Rohomoni.
Menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya mendorong untuk segera dilakukan tanggap darurat.
“Yang terpenting kita akan dorong penanganan tanggap darurat, karena dikhawatirkan akan terjadi bencana susulan karena sampai saat ini masih terjadi cuaca ekstrem,” pungkasnya.
from Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Kunjungi Aboru, Hehanussa: Kondisi Pengungsi Kariu Memprihatinkan - Berita Harian Teratas