AMBON - BERITA MALUKU. Video pelajar SMA Negeri 11 di Kecamatan Batabual, Kabupaten Buru, yang rela bertarung nyawa melewati sungai deras di Dusun Waelawa ke Desa Waemorat, untuk bisa ber-sekolah, merupakan bukti potret pendidikan di Maluku yang hingga kini masih terpuruk.
Video yang diunggah Muhammad O Galela di akun media sosial, mendapat respon dari berbagai kalangan, bahkan banyak yang merasa prihatin, salah satunya datang dari Anggota DPRD Provinsi Maluku, Michelle Tasane.
"Saya prihatin melihat hal ini. Penyebrangan yang dilakukan anak-anak ini sungguh membahayakan," ungkap Michele kepada media ini di Ambon, Selasa (16/08/2022).
Menurut Aleg Dapil Buru ini, sudah seharusnya pemerintah daerah serius mengatasi persoalan ini. Pasalnya, sudah sekitar 20 tahun didaerah tersebut tidak ada jembatan yang dibangun, sehingga mau tidak mau masyarakat di kecamatan Batabual harus bertaruh nyawa menyeberangi sungai tersebut.
"Saya harap pemerintah segera membangun jembatan penghubung antar dua desa tersebut," tegasnya.
Tasane juga mendesak Dinas PUPR Maluku segera menyiapkan dokumen persyaratan atau readines criteria yang diminta Kementerian PUPR Guna menjawab kebutuhan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat Kecamatan Batabual, Kabupaten Buru.
Hal ini disampaikan, mengingat sudah ada pertemuan antara Komisi III DPRD Maluku dengan Dinas PUPR Maluku serta Kementerian PUPR RI dalam rapat koordinasi (rakor) di Jakarta pada 28 Juli 2022 lalu, yang mana dalam Rakor itu pihak Kementerian sudah berikan garansi siap bantu pemda Maluku menangani persoalan kebutuhan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat termasuk di Batabual.
"Lewat ini, semoga kebutuhan masyarakat Batabual dapat terpenuhi, dan tidak ada lagi anak-anak Sekolah yang pergi ke sekolah dengan cara-cara ekstrim seperti ini," pungkasnya.
from Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Pemda Didesak Bangun Jembatan Untuk Akses Pelajar Di Batabual - Berita Harian Teratas