AMBON - BERITA MALUKU. Gubernur Maluku, Murad Ismail berharap adanya dukungan masyarakat Batu Merah, dan secara luas kota Ambon dalam penanganan Stunting, dan memutus mata rantai penularan TBC.
Harapan ini disampaikan Gubernur dalam sambutannya dibacakan Sekretaris Daerah Maluku, Sadli Ie pada pelaksanaan Launching Pojok Peduli TBC- Stunting Mandiri di negeri Batu Merah, Kota Ambon, Rabu (10/05/2023).
Turut hadir Duta Perangi Stunting Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad, Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena, Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, dan Kota Ambon.
Dikatakan, pojok Peduli TBC Stunting Mandiri menjadi salah satu solusi, dan motivasi dalam meningkatkan kolaborasi, guna menyelesaikan masalah-masalah Kesehatan dimaksud.
Olehnya itu, Pojok Peduli dimaksud dapat menambah kesadaran masyarakat tentang pencegahan dan penanggulangan TBC.
“Kegiatan ini juga merupakan upaya penanggulangan penyakit TBC yang sistematis dan komprehensif sekaligus mendukung program pemerintah dalam eliminasi TBC di tahun 2030,” tambahnya.
Gubernur dalam sambutannya juga berharap masyarakat dapat bergerak bersama pemerintah dan stakeholder lainnya untuk berperan aktif dalam memutuskan mata rantai penularan TBC, serta perbaikan gizi, guna menurunkan angka prevalensi pasien TBC dan stunting di Provinsi Maluku khususnya di Kota Ambon.
“Kami juga memberikan apresiasi kepada Duta Parenting dan Mama Parenting 11 kabupaten kota yang telah bekerja keras menurunkan prevalensi stunting di Provinsi Maluku yang telah mengalami penurunan menjadi 26% dan target untuk 2024 sebesar 20% untuk menjawab realisasi nasional 14%,” jelasnya.
Di tempat yang sama juga Widya selaku Duta Perangi Stunting dan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, menyambut baik dan memberikan apresiasi dengan dilakukannya pencanangan pojok peduli TBC dan Stunting Mandiri di Negeri Batu Merah, sebagai langkah strategis dalam menurunkan angka penderita TBC dan Stunting serta meningkatkan kualitas Kesehatan masyarakat di Provinsi Maluku.
“Dengan adanya pojok peduli TBC dan stunting mandiri ini akan dapat menambah pemahaman masyarakat tentang pencegahan serta penanggulangan TBC dan stunting,” ungkap Widya.
Ia menambahkan, langkah yang dilakukan hari ini merupakan langkah yang sangat strategis untuk penurunan angka stunting dan pasien TBC di Negeri Batu Merah sekaligus mendukung program pemerintah dalam eliminasi TBC tahun 2030 dan pencapaian nasional target prevalensi stunting 14% di tahun 2024 yang akan datang.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, mengatakan pembentukan Desa Peduli TBC Stunting Mandiri menjadi salah satu solusi dan motivasi untuk meningkatkan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah-masalah Kesehatan dimaksud.
“Desa peduli TBC stunting mandiri merupakan desa yang pemerintahan dan penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah masalah-masalah kesehatan dalam hal ini masalah penyakit TBC dan stunting secara mandiri di daerah ini,” jelas Wattimena.
Wattimena berharap kepada masyarakat kota Ambon, agar dapat ikut aktif berpartisipasi untuk memutuskan mata rantai penularan TBC, serta perbaikan gizi untuk menurunkan angka stunting di Kota Ambon,” ungkapnya.
from Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Gubernur Harap Dukungan Masyarakat Kota Ambon Dalam Penanganan TBC-Stunting - Berita Harian Teratas