Beredar Foto Siswa Nonton Video Porno via Proyektor di Kelas

Siswa menonton film porno via proyektor dalam kelas
Siswa menonton film porno via proyektor dalam kelas. (Istimewa)
Beritakepo.com. Belakangan ini beredar foto seorang siswa berseragam pramuka memutar film porno dengan layar proyektor di dalam kelas bersama siswa-siswi lainnya. Video di media sosial Facebook tersebut diunggah oleh "Gua Sahrul Gunawan" pada 23 Juli 2017 pukul 19.16 WIB dengan keterangan, “Ga ada guru? Hajar kuy :v.” Sayangnya tidak diketahui di mana lokasi kejadian tersebut.

Penemuan kejadian tidak mendidik tersebut lantas dilaporkan pengguna Facebook lain bernama Andi Awal. Ia mengadukan temuannya itu kepada Halo Polisi pada Senin 24 Juli pukul 23.56 WIB.

Ada tiga foto yang dibagikan Andi Awal kepada Halo Polisi. Dua di antaranya berisi foto yang membuktikan para siswa berseragam pramuka bersama-sama nonton film porno di dalam kelas.



Kanit Krimsus Polresta Depok AKP Firdaus mengatakan dalam proses penyelidikan pihaknya membentuk tim dalam menginvestigasi terhadap unggahan foto tidak senonoh tersebut tersebar dalam jejaring sosial.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara dalam pengirim gambar ke aplikasi Hallo Polisi, Firdaus menyebutkan , sebuah akun melaporkan adanya aktifitas siswa yang tengah menonton video porno dalam kelas dengan menggunakan seragam pramuka.

“Melihat laporan tersebut, dugaan kuat kegiatan dilakukan dalam kelas saat para siswa tengah menunggu gurunya,”ujarnya kepada wartawan saat dikonfirmasi diruangan Krimsus Polresta Depok, Selasa (25/7/2017) siang.

Atas penyelidikan awal yang dilakukan tim, lanjut Firdaus, diketahui alamat facebook pengunggah foto pertama berasal dari Bekasi.

“Setelah kita dalami asal unggahan foto tersebut dicek dari alamat facebook di Bekasi,” ungkap mantan Wakapolsek Cimanggis ini.

Dari temuan kasus ini, Firdaus menambahkan orang yang dapat dikenai undang-undang informasi dan transaksi elektronik (ITE) adalah akun facebook pertama kali yang mengupload foto siswa sedang nonton film biru tersebut.

“Untuk lebih jelasnya, tentunya penyelidikan harus dilakukan lebih intensif,”jelas dia.

close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==