Dini Oktaviani yang tewas di Apartemen Laguna. (Istimewa/Detikcom) |
Diketahui, korban tinggal sendirian di unit apartemen tersebut. Mayat korban ditemukan saat kakak dan ibunya berkunjung ke tempat tinggalnya itu. Mereka merasa khawatir karena korban sudah tiga hari tidak bisa dihubungi. Keduanya mendapati pintu unit kamar korban saat itu tertutup. Mereka mencoba memanggil korban, tetapi tidak ada jawaban.
Gagang pintu pun kemudian dibuka dan ternyata tidak terkunci. Betapa kagetnya mereka ketika mendapati korban sudah terbujur kaku dalam kondisi membusuk di atas ranjang.
Wanita asal Bangka Belitung ini diduga korban pembunuhan. "Diduga korban pembunuhan. Kami masih menyelidiki kasus ini bersama tim dari Ditreskrimum Polda Metro Jaya," ujar Kapolsek Penjaringan AKBP Anwar Haidar, Kamis (21/9/2017), seperti dilansir Detikcom.
Hasil autopsi, korban mati secara tidak wajar. Ada bekas kekerasan pada bagian leher korban yang diduga bekas cekikan. "Ada bekas cekikan atau jeratan. Kemudian saat kami lakukan olah TKP, di atas wajah korban ada bantal, kemungkinan korban dibekap," terang Anwar.
Polisi saat ini masih menyelidiki kasus tersebut. Saksi-saksi dari pihak apartemen, keluarga, dan teman dekat korban telah dimintai keterangan untuk penyelidikan lebih lanjut. "Masih kami kembangkan, mudah-mudahan pelakunya bisa segera terungkap," tandas Anwar.
Dikutip dari kriminologi.id, seorang penghuni kamar No 21, mengatakan Dini sudah dua tahun tinggal di tempat itu. Meski tinggal berdampingan, tak banyak hal ia ketahui tentang Dini.
"Maaf saya gak tahu, saya gak pernah ketemu dia," kata perempuan berhijab tersebut.
Dini Oktaviani diketahui sehari-hari bekerja sebagai penjual kosmetik.
"Dia (Dini Okatviani) pekerja swasta, jualan kosmetik," kata Kepala Unit Reserse dan Kriminal Kepolisian Sektor (Polsek) Metro Penjaringan, Jakarta Utara Komisaris Rahmat Sujatmiko.