BERITA MALUKU. Ketua Ikatan Persaudaraan Imam Masjid Seluruh Indonesia (IPIM), Ahmad Zahro menegaskan perayaan Idul Adha atau hari raya kurban merupakan pelajaran berharga bagi umat Islam untuk mau berbagi dengan sesama.
"Parayaan Idul kurban merupakan pendidikan moral dan sosial. Artinya umat Islam harus rela membagi sebagian dari hartanya kepada orang lain walaupun hanya dalam bentuk pemberian daging kurban," kata Ahmad Zahro, saat menjadi Khatib Idul Adha 1438 Hijriah/2017 Masehi, di Masjid Al fatah, Kota Ambon, Jumat (1/9/2017).
Anjuran untuk hidup berbagi dengan sesama, kata Guru Besar bidang Ilmu Fiqih (Hukum Islam) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya itu, merupakan bagian dari ketaatan umat terhadap ajaran agama Islam untuk menyatu di tengah-tengah masyarakat.
Umat yang berkurban juga bisa mengambil sebagian kecil daging kambing, sapi atau kerbau yang disembelih untuk dikonsumsi keluarganya dan sisanya dibagi untuk sesama, terutama fakir miskin dan kaum dhuafa," ujarnya.
"Artinya walaupun kita berbagi dengan masyarakat tetapi harus memperhatikan diri sendiri dan keluarga kita. Daging kurbannya boleh diambil tetapi jangan banyak-banyak. Selebihnya dibagikan kepada sesama, tidak hanya yang miskin tetapi orang yang berada juga boleh menerimanya termasuk warga non Muslim," katanya.
Dia menandaskan, makna terpenting yang perlu diresapi setiap umat Islam dari kerelaannya berkurban yakni nilai keikhlasan dan ketakwaan dari mereka yang berkurban.
"Ibadah kurban kita yang paling penting akan dinilai adalah ketakwaan di balik pengorbanan itu, dan tujuannya adalah untuk meningkatkan keimanan dan makin memperkuat ibadah pada Allah SWT serta selalu berbuat baik bagi sesama, tak sekadar mengirim hewan kurban tersebut," katanya.
Kepatuhan umat Islam melaksanakan perintah dan ajaran Allah SWT seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan anaknya karena mendapat perintah Allah melalui mimpi, merupakan hal hakiki atau utama yang perlu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Sholat Idul Adha di masjid Alfatah Ambon selain dihadiri Gubernur Maluku, Said Assagaff, Sekda Hamin Bin Thahir, Pangdam XVI Pattimura, Mayjen TNI. Donny Munardo dan sejumlah pejabat di Kota Ambon dan provinsi Maluku, juga dibanjiri ribuan warga dari berbagai tempat.
Hujan gerimis yang mengguyur Kota Ambon sejak pagi tidak menyurutkan niat ribuan umat untuk mengikuti sholat kendati harus duduk di halaman masjid dan ruas jalan di sekitarnya dalam kondisi basah terkena hujan.
"Parayaan Idul kurban merupakan pendidikan moral dan sosial. Artinya umat Islam harus rela membagi sebagian dari hartanya kepada orang lain walaupun hanya dalam bentuk pemberian daging kurban," kata Ahmad Zahro, saat menjadi Khatib Idul Adha 1438 Hijriah/2017 Masehi, di Masjid Al fatah, Kota Ambon, Jumat (1/9/2017).
Anjuran untuk hidup berbagi dengan sesama, kata Guru Besar bidang Ilmu Fiqih (Hukum Islam) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya itu, merupakan bagian dari ketaatan umat terhadap ajaran agama Islam untuk menyatu di tengah-tengah masyarakat.
Umat yang berkurban juga bisa mengambil sebagian kecil daging kambing, sapi atau kerbau yang disembelih untuk dikonsumsi keluarganya dan sisanya dibagi untuk sesama, terutama fakir miskin dan kaum dhuafa," ujarnya.
"Artinya walaupun kita berbagi dengan masyarakat tetapi harus memperhatikan diri sendiri dan keluarga kita. Daging kurbannya boleh diambil tetapi jangan banyak-banyak. Selebihnya dibagikan kepada sesama, tidak hanya yang miskin tetapi orang yang berada juga boleh menerimanya termasuk warga non Muslim," katanya.
Dia menandaskan, makna terpenting yang perlu diresapi setiap umat Islam dari kerelaannya berkurban yakni nilai keikhlasan dan ketakwaan dari mereka yang berkurban.
"Ibadah kurban kita yang paling penting akan dinilai adalah ketakwaan di balik pengorbanan itu, dan tujuannya adalah untuk meningkatkan keimanan dan makin memperkuat ibadah pada Allah SWT serta selalu berbuat baik bagi sesama, tak sekadar mengirim hewan kurban tersebut," katanya.
Kepatuhan umat Islam melaksanakan perintah dan ajaran Allah SWT seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan anaknya karena mendapat perintah Allah melalui mimpi, merupakan hal hakiki atau utama yang perlu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Sholat Idul Adha di masjid Alfatah Ambon selain dihadiri Gubernur Maluku, Said Assagaff, Sekda Hamin Bin Thahir, Pangdam XVI Pattimura, Mayjen TNI. Donny Munardo dan sejumlah pejabat di Kota Ambon dan provinsi Maluku, juga dibanjiri ribuan warga dari berbagai tempat.
Hujan gerimis yang mengguyur Kota Ambon sejak pagi tidak menyurutkan niat ribuan umat untuk mengikuti sholat kendati harus duduk di halaman masjid dan ruas jalan di sekitarnya dalam kondisi basah terkena hujan.