“Semangat berbagi energi positif dan mengalirkan inspirasi, menautkan motivasi dan memancarkan iman dalam setiap tapak langkah yang pernah dilewati seseorang bukan karena sosoknya yang luar biasa. Tetapi kesederhanaan dalam ucapannya yang hebat dan keselarasan tindakannya yang dibungkus dengan iman yang kuat patut ditiru.”
ITULAH yang terlukis dan terpancar kuat dalam prosesi lepas sambut Pdt. Abraham Manurung, S.Th yang didampingi kekasih jiwanya, Nyonya Magdalena Timotheus Manurung selama 21 tahun dari 1996 hingga Sabtu, (16/9) membangun spirit iman Jemaat GPdI Sion Tembagapura dan berbagi semangat dengan denominasi gereja di Area Pertambangan PT. Freeport, Tembagapura serta pentahbisan Gembala Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Tembagapura, Pdt. Yohanis Jhon Rooroh menginspirasi semua Jemaat GPdI. Semangat yang sama menjalar dan menginspirasi tamu undangan VIP dari manajemen PT. Freeport Indonesia yang dihadiri Executive Vice President Human Resorcources, Achmad Didi Ardianto dan Kapolres Mimika, AKBP Victor Dean Mackbon dan Nyonya serta keempat anak Pdt. Abraham Manurung, mantu serta cucu-cucu.”
Hujan gerimis dan diiringi cuaca dingin menerpa kulit hingga menggigil diluar Gedung Community Hall Tembagapura menjadi saksi. Berbeda dengan suasana Jemaat GPdI dan tamu dari denominasi gereja di dalam gedung. Isyarat pencarian makna dan semangat hidup dalam lagu dan musik menggema menyatu dalam petikan gitar serta gema sangkala membangkitkan hasrat iman memuliakan Tuhan sambil bersyukur mengiringi prosesi lepas sambut keluarga Pdt. Abraham Manurung dan Pentahbisan Gembala Pantekosta Jemaat Sion Tembagapura, Johanis Jhon Rooroh, Sabtu (16/9) malam.
Jemaat GPdI sebagai sahabat yang sejati menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi saudara dalam kesukaran pelayanan menyenangkan bagaikan sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang memuliakan Tuhan sambil bernyanyi: “Hari berganti hari, Tuhan Yesus baik, sungguh amat baik, untuk selama-lamanya, Tuhan Yesus baik,” mengiringi doa pembukaan yang dilambungkan Pdt. Abraham Manurung memohon hidup setiap jemaat berbagi rahmat setiap hari dalam sepanjang hidup. Jemaat senantiasa bersyukur setiap rahmat yang Tuhan alirkan dalam hari-hari hidup.
Gelora jiwa jemaat dalam ibadah lepas sambut dan pentahbisan gembala GPdI itu semakin khusuk. Mereka sesekali bertepuk tangan memuliakan kebaikan Tuhan. Sehingga, beberapa ibu-ibu dan bapa-bapa meneteskan air mata sebagai ungkapan bagaimana mata berbicara dan ketika bibir tak mampu menjelaskan rahasia kemurahan Tuhan. Tuhan hadir dalam setiap peristiwa hidup selama bekerja, perhatian manajemen PT. Freeport Indonesia dan berkarya bagi jemaat Sion di Tembagapura. “Tuhan Yesus baik, sungguh amat baik, Dia mati bagi kita dan hidup kita dipulihkan-Nya. Mari kita bernyanyi sambil meniup sangkala,” ajak Nyonya Feny Mugu mengamini Firman Tuhan dan nilai-nilai Alkitab yang disampaikan Ketua Majelis Wilayah GPdI Papua, Pdt. Timotius Dawir, S.Th yang dilanjutkan dengan prosesi Pentahbisan Gembala GPdI Jemaat Sion Tembagapura, Pdt. Yohanis Jhon Rooroh.
Jemaat GPdI dari sesuku Pdt. Abraham Manurung yang sudah merasakan manisnya hidup dan terinspirasi semangat hidup Pdt. Abraham Manurung tidak mampu berkata-kata. Kecuali mereka berterima kasih dalam dua buah lagu bahasa Batak didendangkan. Dan mereka mengenakan sebuah “Ulos” (kain adat Batak) dikenakan kepada Pdt. Abraham Manurung dan Ny. Magdalena Timothius Manurung sebagai simbol ucapan terima kasih yang tak terhingga.
“Terima kasih keluarga besar Manurung. Kami sebagai warga Batak mengucapkan terima kasih atas perhatian selama ini dan terimalah Ulos ini sebagai bentuk terima kasih kami. Saya mengajak semua anak-anak, mantu dan cucu-cucu Pdt. Manurung maju bernyanyi bersama sebagai ungkapan terima kasih atas semangat dan teladan hidup yang diwariskannya untuk kita semua.” ujarnya seraya mendendangkan lagu bahasa Batak mengalun lembut membuat semua jemaat tersihir dan bulu kuduk merinding.
Tepuk tangan dan suasana sukacita yang tidak terkira pula, ketika manajemen PTFI yang diwakili Executive Vice President Human Resorcources PTFI, Achmad Didi Ardianto selain mengucapkan banyak terima kasih atas jasa Pdt. Abraham Manurung membangun hidup iman jemaat GPdI dan denominasi gereja di Tembagapura serta doa-doa untuk kemajuan perusahaan. Dia juga mengaku: “Semangat gembala umat seperti Pdt. Abraham Manurung dan keluarga patut ditiru oleh semua jemaat yang lain bagaimana menginspirasi dan memotivasi sesama dalam menata hidup,” katanya sambil memberikan sebuah cindramata mewakili Manajemen PTFI berupa emas bercampur tembaga menyerupai helem kerja karyawan PTFI.
Menjawab media ini Pdt. Yohanis Jhon Rooroh mengapresiasi semangat hidup yang dipancarkan pendahulunya Pdt. Abraham Manurung. “Saya sangat apresiasi semangat yang telah ditularkan Pdt. Abraham Manurung membangun hidup jemaat GPdI Jemaat Sion Tembagapura dan membangun kebersamaan dengan denominasi geraja-gereja Tuhan di Tembagapura. Kami akan meneruskan semangat yang sama,” katanya.
Dia pula meyakini pekerjaan pelayanan kepada GPdI dan Jemaat Sion Tembagapura bisa berjalan baik seiring dengan perhatian perusahaan yang cukup bagus selama ini. “Saya harus akui perhatian perusahaan bukan hanya untuk jemaat GPdI, tetapi semua merata untuk denominasi gereja-gereja di tembagapura. Saya ambil contoh perusahaan sangat peduli menyediakan sarana ibadah, akomodasi dan transportasi bagi para gembala umat. Fasilitas itu semua diberikan secara gratis dari perusahaan. Dan saya berterima kasih pula terhadap kebersamaan denominasi gereja selama ini sangat kompak,” akunya.
Senada dengan Pdt. Yohanis Jhon Rooroh yang baru saja ditahbiskan dalam rangkaian acara lepas sambut Pdt. Abraham Manurung, Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Tembagapura, Charly Pangalila juga mengapresiasi semangat pelayanan dan pendekatan membangun kebersamaan gereja-gereja di Tembagapura yang dilakukan Pdt. Abraham Manurung. “Kami akan tetap merawat dan memelihara semangat kebersamaan pelayanan yang telah diwariskan Pdt. Abraham Manurung. Dan lebih-lebih semangat karitatif yang dilakukannya bagi warga sekitar area pertambangan PTFI,” katanya.
Charly juga mengakui kalau perhatian PTFI dalam hal dukungan pengembangan iman umat sangat tinggi. Ia mencontohkan, PTFI menyediakan sarana ibadah bagi denominasi gereja hingga tempat-tempat dimana para pekerja bekerja. “Saya ambil contoh. Karyawan yang bekerja pada saat sesudah makan. Area tempat makan itu bisa dijadikan tempat untuk beribadah, itu diizinkan perusahaan. Itu salah satu contoh perhatian perusahaan. Dan karyawan yang ikut beribadah itu dari semua denominasi gereja-gereja yang bernaung dibawah BAMAG. Maka saya berterima kasih pula semangat kebersamaan para gembala umat dari denominasi gereja sambil berharap kebersamaan itu langgeng dari masa kemasa,” harapnya.
Memang dengan tanpa berkata apa-apa, dua atau tiga orang umat beriman yang saling mengasihi satu sama lain bisa bersaksi tentang apa yang merupakan identitas khas mereka: dengan menjadi anggota gereja yang peduli kepada sesama, yang melakukan koreksi persaudaraan, melaksanakan doa bersama, yang memberikan pengampunan tanpa batas sebagaimana Paulus berkata: “Hiduplah didalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan kurban yang harum bagi Allah” (Ef 5:2). Dari sumber yang sama pula yang diwariskan dalam semangat hidup berbagi yang dipancarkan Pdt. Abraham Manurung patut kita timba dan tiru. Semoga! (Fidelis S Jeminta)