Ratu Berita - Kelompok pembela hak asasi Human Right Watch menyerukan pemerintah Myanmar untuk mengizinkan pemantau independen menyelidiki peristiwa kekerasan di Negara Bagian Rakhine yang menimpa warga muslim Rohingya.
HRW juga merilis sejumlah foto memperlihatkan sejumlah desa di Rakhine musnah dibakar.
"Foto satelit terbaru ini memperlihatkan musnahnya sebuah desa muslim dan ini menandakan parahnya kerusakan di Rakhine, bahkan bisa jadi lebih buruk dari yang dibayangkan," kata Direktur HRW untuk Asia Phil Roberteson dalam pernyataannya, seperti dilansir laman CNN.
Foto yang diambil pada 31 Agustus di Desa Chein Khar Li di sebelah utara Rakhine itu memperlihatkan lebih dari 700 bangunan di san hangus terbakar atau sekitar 99 persen dari seluruh desa.
"Ini hanya satu desa dari 17 lokasi tempat kebakaran terjadi," kata Robertson.
Kabar mengenai sejumlah desa yang dibakar, diduga dilakukan oleh militer Myanmar, juga pernah muncul dalam laporan hasil penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun lalu.
Pada 27 Agustus lalu militer Myanmar dan warga lokal bersenjata diduga menggelar operasi besar-besaran pembantaian terhadap muslim Rohingya.
"Pembantaian itu berlangsung kira-kira selama lima jam--dari pukul 14.00 hingga 19.00," kata laporan Fortify Rights.
Sementara kantor berita Reuters menuturkan, lebih dari 2.600 desa dibumihanguskan di Rakhine. Peristiwa ini dianggap kekerasan terparah dialami minoritas muslim Rohingya selama beberapa dekade.