Lagi-Lagi Gubernur Anies Baswedan Dipolisikan Karena Pidato Soal 'Pribumi' - Berita Harian Teratas

Ratu Berita - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali dilaporkan ke polisi.

Lagi-Lagi Gubernur Anies Baswedan Dipolisikan Karena Pidato Soal 'Pribumi'

Kali ini, Anies yang baru beberapa hari dilantik dilaporkan sekelompok orang yang mengatasnamakan Federasi Indonesia Bersatu, karena pidato perdananya yang mengucapkan kata 'pribumi'.

"Sebenarnya ini tidak kita inginkan laporan ini, tapi sebagai gubernur terpilih harusnya lebih bijak, arif, mengayomi keseluruhan, bukan parsial, dia kan gubernur untuk semua, bukan hanya konstituennya," ujar salah satu kuasa hukum kelompok itu Rinto Wardana.

Rinto melaporkan Anies ke Bareskrim Mabes Polri dengan nomor LP/1082/X/2017/Bareskrim tanggal 19 Oktober 2017.

Kata Rinto, pidato Anies sangat sensitif. Sebab, kata pribumi telah dilarang dalam inpres no 26 tahun 1998.

"Ada juga undang-undang larangan diskriminasi dan ras, kemudian KUHP diatur pasal 157, undang-undang ITE juga 28 ayat dua. Yang sifatnya ras kan dilarang, kenapa seorang gubernur bicara begitu. Harusnya pasca dilantik dia menenangkan semua pihak, mengkondusifkan perbedaan, situasi panas sejak pilkada. Tapi itu memantik kembali. Akhirnya dia mau bangun Jakarta atau berpolemik seperti itu," jelasnya.

Dengan membawa bukti-bukti seperti rekaman video dan juga print out dari beberapa media, anak bangsa berharap Anies dan masyarakat luas dapat pembelajaran.

"Kita melaporkan untuk jadi pelajaran semua pihak. Jadi pemimpin harus bijak. Toh kita memenjarakan Ahok karena mulutnya nggak terjaga. Harusnya itu yang dituntut juga sebelumnya, sekarang kok Pak Anies yang justru begitu," pungkasnya.

Sebelumnya, Beberapa orang dari Banteng Muda Indonesia DKI Jakarta melaporkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya. Anies dilaporkan terkait ucapan Pribumi saat pidato.

Anies telah memberikan klarifikasi atas pidatonya itu. Dia menjelaskan istilah 'pribumi' tersebut digunakan pada konteks penjajahan.

"Karena saya menulisnya pada era penjajahan dulu karena Jakarta kota yang paling merasakan, kalau kota-kota lain itu nggak merasakan Belanda secara dekat," kata Anies di ruang Pola, Balai Kota DKI Jakarta.

Dia menulis pidato yang mencerminkan kota Jakarta saat di jajah Belanda. Karena wilayah-wilayah lain di Indonesia tidak merasakan dijajah Belanda secara langsung.

"Pokoknya itu digunakan untuk menjelaskan era kolonial Belanda karena itu memang kalimatnya di situ," jelasnya.

( Ratu Berita )



from Ratu Berita Lagi-Lagi Gubernur Anies Baswedan Dipolisikan Karena Pidato Soal 'Pribumi' - Berita Harian Teratas
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==