Danlanud Manuhua, Fajar Andriyanto saat berpose bersama insan pers Biak Numfor |
Bertempat di Wisma (Mess) Gunadi Angkasa, Selasa (31/10) berlangsung acara silaturahmi antara Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Manuhua Biak, Fajar Andriyanto dengan sejumlah tokoh agama, adat, masyarakat, dan tokoh pemuda serta insan pers di Kabupaten Biak Numfor.
Acara yang berlangsung dalam suasana kebersamaan ini membuat semua yang hadir terlihat santai dan rileks.
Pada pertemuan itu, Andriyanto memanfaatkannya sebagai momen untuk memperkenalkan diri serta menjalin kerja sama selaku pimpinan yang baru, sejak 8 Oktober lalu pasca dilantik sebagai orang nomor satu di Lanud Manuhua Biak.
Terkait baru diadakan pertemuan ini, diakui Andriyanto, karena banyaknya kegiatan sehingga baru mendapatkan waktu yang tepat untuk mengadakan tatap muka ini.
“Harapan kami melalui momen perkenalan ini, kami bisa diterima oleh masyarakat Biak Numfor dan bisa saling bekerja sama,” harapnya.
Diterangkan pula bahwa ia meski sudah sering kali berkunjung ke Biak tetapi baru kali ini dirinya berdinas di pulau yang berjuluk “Karang Panas” ini.
Lanjutnya, terkait AURI sendiri, untuk Biak Numfor terdapat 4 jajaran, Pangkalan Udara (Lanud) Manuhua, Pasukan Khas (Paskhas), Komando Sektor (Kosek) serta Satuan Radar (Satrad).
Andriyanto menjelaskan bahwa nama Lanud Biak adalah Pangkalan Udara TNI AU yang diberi nama Manuhua mengambil nama dari seorang pahlawan dengan nama lengkap Lambertus Manuhua.
Ksatria asal Ambon ini tergabung dalam Pasukan gerak cepat (Paskhas) yang pada saat perang Trikora lalu berhasil merebut Irian Barat (Papua, red) kembali ke Indonesia.
Lambertus Manuhua kemudian gugur di Sorong Selatan.
“Ketika itu, ia bersama rekan-rekannya diterjunkan dan berhadapan dengan pasukan Belanda. Anak buahnya sebanyak 15 orang terpecah menjadi 2 regu masing-masing regu sebanyak 7 dan 8 tentara,” urainya.
Saat didesak begitu hebat, Manuhua menyuruh anak buahnya mundur dan ia sendirian maju hingga tertembak oleh musuh dan gugur. Meski demikian, sampai sekarang ini belum diketahui tempat dimana Manuhua di makamkan.
“Dan oleh karena jasanya, maka namanya diabadikan dan dipakai untuk nama pangkalan Udara AU di Biak Numfor,” tandas Andriyanto.
Selain nama Manuhua yang di abadikan untuk Pangkalan Udara AU di Biak, ada juga nama Gunadi atau Mess Gunadi (tempat pelaksanaan tatap muka sekarang).
Gunadi adalah seorang seorang pilot yang gugur pada saat perang Trikora, dimana pesawatnya tertembak jatuh di Laut Seram.
Ia pun menegaskan bahwa Mess Gunadi adalah mess kebanggaan karena setiap pejabat negara datang yang ke Biak selalu menginap di Mess ini.
Andriyanto mencontohkan sejumlah mantan presiden Indonesia sempat mampir di mess tersebut seperti Megawati Soekarno Putri dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Bahkan Presiden, Joko Widodo yang saat ini menjabat juga pernah datang ke Mess Gunadi.
Andriyanto pada kesempatan itu mengakui bahwa merupakan satu kehormatan kepada seluruh tamu undangan untuk berkenan hadir dan bertatap muka dengan dirinya di Mess yang bersejarah ini dalam rangka saling mengenal satu dengan lainnya.
Usai kegiatan tatap muka, hadirin dijamu dengan makan bersama dan foto bersama.
(Hend Dk)
from Berita Papua Danlanud Manuhua Biak Gelar Silaturahmi dengan Tokoh Setempat - Berita Harian Teratas