Kabupaten Mamberamo Raya, Provinsi Papua |
Pemerintah Kabupaten Mamberamo Raya (Mambra) terus melakukan evaluasi dalam rangka melakukan terobosan-terobosan baru guna menutupi jurang terjal terkait pelayanan pendidikan dan kesehatan di wilayah tersebut.
Dan, tahun 2018 kini dijadikan target oleh Bupati Dorinus Dasinapa, A.Ks, S.Sos dan wakilnya, Jakobus Britay untuk fokus di bidang pendidikan.
Mengingat hingga saat ini, sarana pendidikan masih sangat minim seperti sekolah di kampung-kampung, sehingga anak-anak usia sekolah terpaksa harus menimba ilmu di ibu kota kabupaten bahkan hingga ke Sentani, Kabupaten Jayapura.
“Bahkan guru-guru pun telah meninggalkan kampung-kampung tersebut,” ungkap Bupati
Mamberamo Raya, Dorinus Dasinapa, A.Ks, S.Sos yang dikonfirmasi, Selasa (2/1/2018).
Karena itu, pihaknya pada tahun ini akan memfokuskan bidang pendidikan sebagai salah satu sektor prioritas.
Di samping pembangunan rumah bagi warga hingga pelayanan di bidang kesehatan yang juga menjadi prioritas karena banyaknya masyarakat yang meninggal akibat tidak adanya pelayanan medis di kampung-kampung.
Bupati bahkan menuturkan jika dirinya pernah mendatangi langsung warga di luar jam dinas baik pada malam maupun sore hari untuk berdialog guna mengetahui secara jelas tujuan masyarakat memilih tinggal di wilayah perkotaan.
“Mereka berasumsi bahwa jika mereka terus menetap di kampung maka ketika mereka sakit apakah ada pertolongan?? Karena pelayanan kesehatan di kampung-kampung yang ada di wilayah tersebut tidak pernah menyentuh mereka,” akuinya menirukan jawaban masyarakat yang ditemuinya.
Kondisi yang sama juga terjadi dalam pelayanan pendidikan, dimana jika anak-anak tidak memutuskan keluar dari kampung, maka mereka tidak akan bisa sekolah.
Pasalnya, pendidikan di kampung-kampung hingga saat ini tidak seperti yang diharapkan .
Akibatnya, di kampung-kampung nyaris tidak ada penduduk karena hampir sebagian besar memilih turun dan menetap di wilayah perkotaan.
Sementara itu masih berkaitan dengan pendidikan, komitmen keduanya dalam upaya mengatasi itu terus digalakkan yang dimulai dari tingkat usia dini dengan memfasilitasi berdirinya puluhan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Pemerintah telah memfasilitasi berdirinya 26 Lembaga PAUD sebagai peletak fondasi dasar bagi para generasi muda penerus pembangunan di Kabupaten Mamberamo Raya,” rinci Bupati.
Walaupun untuk tenaga guru, diakuinya, masih sangat terbatas.
Selain itu, tingkat kualitas yang cukup tinggi membuat guru-guru yang sudah ada selalu tidak betah berada di tempat.
Meski demikian, pihaknya akan tetap berupaya untuk melengkapi kebutuhan akan berbagai sarana pendidikan mulai dari jenjang SD hingga SMA/SMK termasuk kebutuhan akan tenaga pendidik pada semua jenjang.
“Jadi tidak hanya pada tingkat PAUD saja, dan tahun depan kami akan maksimalkan itu,” janjinya.
Begitu pula, terhadap pelayanan di sektor kesehatan dimana Rumah Sakit Umum (RSU) Kasonaweja yang baru saja dibangun baru didukung 6 tenaga dokter umum.
Sementara untuk dokter spesialis seperti anak, penyakit dalam, bedah serta spesial kebidanan juga belum memadai.
“Untuk itu, Pemerintah akan tingkatkan jumlah tenaga dokter sesuai kebutuhan,” tukasnya.
(Har)
from Berita Papua 2018, Pendidikan dan Kesehatan di Mambra Jadi Prioritas - Berita Harian Teratas