BERITA MALUKU. Aksi Demonstrasi terhadap kebocoran Anggaran sebesar Rp 1,7 Milyar di Sekretariat Daerah Kabupaten Buru Tahun 2016 oleh sejumlah mahasiswa Batabual, yang digelar di depan kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku pada Jumat (26/1) kemarin, mendapat reaksi keras dari pengurus Persatuan Mahasiswa Batabual (PEMKAB).
Ketua Persatuan Mahasiswa Batabual (PEMKAB), Sarman Gibrihi yang ditemui di Golden Hotel, Jalan Sam Ratulagie, Kota Ambon, Senin (29/1) menyatakan bahwa, demonstrasi yang ditujukan terhadap Sekretaris Derah Kabupaten Buru, Drs Ahmad Assegaf M.Si itu absurd dan diduga ditunggangi oleh kepentingan Politis, mengingat trek rekor Assegaf yang bersih dan jauh dari korupsi selama mengabdi di kabupaten yang berjuluk Bumi Bupolo itu.
“Selama kurang lebih 30 tahun mengabdi di Birokrasi Kabupaten Buru, Assegaf tidak pernah terbelit masalah hukum, rekam jejaknya di pemerintahan bersih,” cetus Gibrihi.
Dari informasi yang dihimpun, Assegaf sebelum, menduduki jabatan Sekda Kabupaten Buru, Pria jebolan Akademi Pemerintahan Dalan Negeri (sekarang STPDN) ini sempat menjabat di sejumlah posisi strategis di Pemkab Buru, diantaranya: Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian dan Perdagangan (Indang), Kepala Satpol - PP, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Kadis Koperasi, dan Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bapppeda).
Selain itu juga menurut Batabual kebijakan yang diterapkan oleh Assegaf, tidak ada intimidasi dan tidak ada unsur like dan dislike, sehingga Ia menilai, demonstrasi yang mengatas namakan Mahasiswa Bata bual, tidak wajar karena sarat dengan gesekan kepentingan oknum-oknum tertentu.
“Selama dua tahun birokrasi Kabupaten Buru di bawah pimpinan Assegaf, berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian(WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan BPK- RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupeten Buru Tahun 2016 dan2017 jadi dimana cacatnya,“ serunya.
Bahkan Gibrihi memprotes sejumlah demostran yang membawa-nama Persatuan Mahasiswa Batabual (PEMKAB), tidak hanya itu, Ketua PEMKAB itu juga akan menuntut oknum – oknum yang memanipulasi, tanda tangan dirinya.
“Saya akan menuntut Mereka secara pribadi, karena telah memanipulasi tanda tangan, yakni untuk surat pemberitahuan aksi dan surat pernyatan sikap tanpa ketahuan Saya,” tegas Gibrihi.
Sementara Sekretaris PEMKAB, Harto Papalia menyatakan, tudingan yang disampaikan oleh sejumlah Mahasiswa Kecamatan Batabual dialamatkan kepada dirinya bersama Ketua PEMKAB, bahwa Mereka berdua yang mendalangi aksi demonstrasi yang melibatkan sejumlah anggota PEMKAB itu tidak benar, pasalnya pada saat aksi demonstrasi tersebut berlangsung Mereka berdua tidak berada di tempat. (Nik)
Ketua Persatuan Mahasiswa Batabual (PEMKAB), Sarman Gibrihi yang ditemui di Golden Hotel, Jalan Sam Ratulagie, Kota Ambon, Senin (29/1) menyatakan bahwa, demonstrasi yang ditujukan terhadap Sekretaris Derah Kabupaten Buru, Drs Ahmad Assegaf M.Si itu absurd dan diduga ditunggangi oleh kepentingan Politis, mengingat trek rekor Assegaf yang bersih dan jauh dari korupsi selama mengabdi di kabupaten yang berjuluk Bumi Bupolo itu.
“Selama kurang lebih 30 tahun mengabdi di Birokrasi Kabupaten Buru, Assegaf tidak pernah terbelit masalah hukum, rekam jejaknya di pemerintahan bersih,” cetus Gibrihi.
Dari informasi yang dihimpun, Assegaf sebelum, menduduki jabatan Sekda Kabupaten Buru, Pria jebolan Akademi Pemerintahan Dalan Negeri (sekarang STPDN) ini sempat menjabat di sejumlah posisi strategis di Pemkab Buru, diantaranya: Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian dan Perdagangan (Indang), Kepala Satpol - PP, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Kadis Koperasi, dan Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bapppeda).
Selain itu juga menurut Batabual kebijakan yang diterapkan oleh Assegaf, tidak ada intimidasi dan tidak ada unsur like dan dislike, sehingga Ia menilai, demonstrasi yang mengatas namakan Mahasiswa Bata bual, tidak wajar karena sarat dengan gesekan kepentingan oknum-oknum tertentu.
“Selama dua tahun birokrasi Kabupaten Buru di bawah pimpinan Assegaf, berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian(WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan BPK- RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupeten Buru Tahun 2016 dan2017 jadi dimana cacatnya,“ serunya.
Bahkan Gibrihi memprotes sejumlah demostran yang membawa-nama Persatuan Mahasiswa Batabual (PEMKAB), tidak hanya itu, Ketua PEMKAB itu juga akan menuntut oknum – oknum yang memanipulasi, tanda tangan dirinya.
“Saya akan menuntut Mereka secara pribadi, karena telah memanipulasi tanda tangan, yakni untuk surat pemberitahuan aksi dan surat pernyatan sikap tanpa ketahuan Saya,” tegas Gibrihi.
Sementara Sekretaris PEMKAB, Harto Papalia menyatakan, tudingan yang disampaikan oleh sejumlah Mahasiswa Kecamatan Batabual dialamatkan kepada dirinya bersama Ketua PEMKAB, bahwa Mereka berdua yang mendalangi aksi demonstrasi yang melibatkan sejumlah anggota PEMKAB itu tidak benar, pasalnya pada saat aksi demonstrasi tersebut berlangsung Mereka berdua tidak berada di tempat. (Nik)
from Berita Maluku Online Trek Rekor Assegaf Bagus, PEMKAB Sebut Demo Mahasiswa Batabual Sarat Kepentingan - Berita Harian Teratas