Oleh : Yolinda Matulessy
MALARIA adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak di dalam sel darah manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Di Indonesia, penyakit malaria masih menjadi salah satu penyakit menular utama di beberapa wilayah yang dinyatakan masih endemis, salah satunya yaitu kota Ambon.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor lingkungan, musim dan perilaku masyarakat. Faktor lingkungan berpengaruh besar terhadap kejadian malaria di suatu wilayah, karena bila kondisi lingkungan sesuai dengan tempat perindukan, maka nyamuk akan berkembangbiak dengan cepat. Pada umumnya tempat perindukan nyamuk berupa genangan air, selokan yang digunakan untuk pembuangan air, dan kandang ternak sebagai tempat istirahat nyamuk sehingga jumlah populasi nyamuk di sekitar rumah bertambah.
Kemudian adanya semak yang rimbun akan menghalangi sinar matahari menembus permukaan tanah, sehingga menjadi lembab dan keadaan ini merupakan tempat istirahat yang disenangi nyamuk Anopheles. Faktor kedua ialah faktor musim khususnya hujan, ada hubungan langsung antara hujan dan perkembangan larva nyamuk menjadi bentuk dewasa. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah perilaku masyarakat khususnya terkait perilaku hidup bersih dan sehat.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan kota Ambon tahun 2015, jumlah "Annual Parasite Incidence" (API) sebesar 3,2 per 1000 penduduk, kemudian menurun menjadi 3,14 persen di tahun 2016.
Hal ini menandakan bahwa upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah, khsusunya dinas kesehatan sudah on the track, meskipun angka tersebut masih masuk dalam kategori daerah endemis dengan Annual parasite Incidence (API 1-5 %) sehingga masih diperlukan usaha keras semua pihak untuk mengeliminasi malaria dari kota Ambon. Program eliminasi dapat diawali dengan berfokus pada edukasi masyarakat untuk dapat memahami siklus penyakit dan antisipasinya serta perbaikan perilaku hidup bersih,termasuk menghindari kontak dengan nyamuk.
Langkah berikutnya yaitu perbaikan kondisi sanitasi lingkungan yang difokuskan untuk mereduksi breeding site nyamuk, melakukan fooging dan lain-lain yang dilakukan berbasis informasi bionomik vektor dan data resistensi nyamuk. Hal ini penting untuk dilakukan untuk memastikan tidak adanya resistensi nyamuk terhadap pestisida yang digunakan dalam foging sehingga tetap efektif dan meminimalkan resiko lingkungan.
Upaya tindakan pemerintah dalam hal ini dinas kesehatan dalam penganganan penderita perlu terus dikembangkan terutama untuk melakukan deteksi dini secara akurat. Deteksi dinis yang cepat dan akurat sangat penting untuk menentukan langkah selanjutnya dalam pengobatan penderita malaria penderita lain.
Diagnosis yang benar dan cepat, selain bisa dengan cepat mengobati penderita juga akan bisa mengurangi bahkan menghentikan penularan lanjut kepada orang lain. Program eliminasi malaria yang dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan yang didukung oleh banyak pihak seperti unsur pemerintah, swasta maupun masyarakat menjadi kunci keberhasilan kita untuk mewujudkan kota Ambon bebas malaria.
Penulis adalah warga kota Ambon, Mahasiswa Fakultas Bioteknologi, Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta
from Berita Maluku Online Menuju Kota Ambon Bebas Malaria - Berita Harian Teratas