BERITA MALUKU. DPRD Provinsi Maluku melalui komisi B melakukan pertemuan bersama dengan PT Pertamina TBBM Wayame dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), membahas tumpahan minyak yang bersumber dari tangki penampungan minyak milik Pertamina, yang terjadi pada Kamis 16 Agustus lalu.
Pertemuan yang berlangsung di ruang komisi B, Senin (20/8/2018) itu, dipimpin langsung ketua Komisi B, Everd Karmite dan Wakil ketua Wellem Z Wattimena. Menghadirkan Branch Manager Marketing Pertamina TBBM Wayame, Donny Brilianto dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Vera Tomasoa.
Donny Brilianto, Branch Manager Marketing Pertamina TBBM Wayame usai pertemuan kepada wartawan, mengatakan sampai saat ini masih menunggu hasil investigasi resmi corporate terkait insiden tersebut.
“Mulai dari kamis sampai hari Minggu kemarin, Tim investigasi Pertamina telah bekerja melakukan investigasi di terminal TBBM Wayame, dan sampai hari ini kita masih menunggu hasil investigasi tersebut, sehingga kami belum bisa memastikan penyebab utamanya apa, apakah dari sistem maupun pekerja, yang jelas reward dan punishment-nya akan dijalankan,” tuturnya.
Dikatakan, tumpahan minyak jenis Avtur dikarenakan terjadi kebocoran rembesan dari menhul tangki 8 ke tangki 7, dan diperkirakan minyak yang tumpah mencapai 20-25 Kiloliter, dengan kerugian financial Rp200 sampai Rp250 juta.
Untuk pembersihan minyak di sungai dan laut, kata Donny Brilianto, pihaknya telah memasangkan oil boom atau penahan minyak agar tidak mengalir ke laut. Sedangkan di laut sudah diberikan oil dispersant untuk memecah minyak supaya menjadi pratikel kecil.
“Saat ini sungai dan laut sudah dilakukan pembersihan, dan sampai saat ini petugas kami masih terus bekerja agar laut dan sungai benar-benar bersih dari minyak,” tuturnya.
Untuk kepastian terjadi pencemaran lingkungan, pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup telah mengirimklan sampel dari laut, sungai, dan tanah untuk di uji lab dan hal tersebut baru akan diketahui 2 minggu kedepan.
“Sampai saat ini kita masih menunggu hasil uji sampel yang dilakukan bersama-sama dengan Dinas Lingkungan Hidup,” katanya.
Selain itu, dirinya juga memastikan bahwa sampai saat ini belum ada karyawan yang di PHK dari insiden ini.
Pertemuan yang berlangsung di ruang komisi B, Senin (20/8/2018) itu, dipimpin langsung ketua Komisi B, Everd Karmite dan Wakil ketua Wellem Z Wattimena. Menghadirkan Branch Manager Marketing Pertamina TBBM Wayame, Donny Brilianto dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Vera Tomasoa.
Donny Brilianto, Branch Manager Marketing Pertamina TBBM Wayame usai pertemuan kepada wartawan, mengatakan sampai saat ini masih menunggu hasil investigasi resmi corporate terkait insiden tersebut.
“Mulai dari kamis sampai hari Minggu kemarin, Tim investigasi Pertamina telah bekerja melakukan investigasi di terminal TBBM Wayame, dan sampai hari ini kita masih menunggu hasil investigasi tersebut, sehingga kami belum bisa memastikan penyebab utamanya apa, apakah dari sistem maupun pekerja, yang jelas reward dan punishment-nya akan dijalankan,” tuturnya.
Dikatakan, tumpahan minyak jenis Avtur dikarenakan terjadi kebocoran rembesan dari menhul tangki 8 ke tangki 7, dan diperkirakan minyak yang tumpah mencapai 20-25 Kiloliter, dengan kerugian financial Rp200 sampai Rp250 juta.
Untuk pembersihan minyak di sungai dan laut, kata Donny Brilianto, pihaknya telah memasangkan oil boom atau penahan minyak agar tidak mengalir ke laut. Sedangkan di laut sudah diberikan oil dispersant untuk memecah minyak supaya menjadi pratikel kecil.
“Saat ini sungai dan laut sudah dilakukan pembersihan, dan sampai saat ini petugas kami masih terus bekerja agar laut dan sungai benar-benar bersih dari minyak,” tuturnya.
Untuk kepastian terjadi pencemaran lingkungan, pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup telah mengirimklan sampel dari laut, sungai, dan tanah untuk di uji lab dan hal tersebut baru akan diketahui 2 minggu kedepan.
“Sampai saat ini kita masih menunggu hasil uji sampel yang dilakukan bersama-sama dengan Dinas Lingkungan Hidup,” katanya.
Selain itu, dirinya juga memastikan bahwa sampai saat ini belum ada karyawan yang di PHK dari insiden ini.
from Berita Maluku Online Komisi B DPRD Maluku Bahas Tumpahan Minyak Bersama Pertamina dan DLH - Berita Harian Teratas