AMBON - BERITA MALUKU. Ketua Dewan Rempah Maluku, Dr. Djalaludin Salampessy mengakui, sudah mengekspor pala ke luar negeri.
"Beberapa waktu lalu pala dari Maluku sudah di ekspor ke Belanda sebanyak 10 ton oleh PT. Kamboti, walaupun hanya masih uji coba," ujar Djalaludin kepada awak media di kantor Gubernur, Kamis (9/5/2019).
Untuk meningkatkan ekspor pala dari Maluku, kata Djaludin, Dewan Rempah dalam tahun ini akan melakukan pembinaan terhadap petani mulai dari pengenalan tata cara pala organik mulai dari pembibitan, pemeliharaan sampai panen dan penanganan pasca panen. Kemudian melakukan kerjasama dengan eksportir dalam rangka ekspor.
"Di tahun ini dewan rempah tetap konsen terhadap pembinaan petani dalam rangka untuk pasca panen dan bekerjasama dengan eksportir seperti PT. Kamboti yang dulu pernah dibina bersama oleh Mercy Korps, untuk ekspor," ucapnya.
Untuk daerah pembinaan petani, terangnya, akan difokuskan di pulau Ambon dan Seram.
"Ambon lebih difokuskan terutama di Leihitu Barat, yakni di desa Liliboy, sedangkan Leihitu, yakni di Desa Seith," tuturnya.
Pihaknya akan tetap bersinergi dengan kebijakan pemerintah dalam hal ini Gubernur untuk mengembalikan kejayaan rempah Maluku.
Hal ini tertuang dalam satu dari tiga program unggulan, yakni perikanan baik budidya maupun penangkapan, perkebunan khususnya rempah-rempah pala, cengkeh dan kelapa, kemudian parawisata dalam konteks ini parawisata bahari.
"Berbagai kerjasama dengan stacholder terkait seperti Mercy Korps dan lembaga-lembaga lainnya adalah upaya untuk memberikan penguatan untuk mengembalikan kejayaan rempah Maluku," pungkasnya.
"Beberapa waktu lalu pala dari Maluku sudah di ekspor ke Belanda sebanyak 10 ton oleh PT. Kamboti, walaupun hanya masih uji coba," ujar Djalaludin kepada awak media di kantor Gubernur, Kamis (9/5/2019).
Untuk meningkatkan ekspor pala dari Maluku, kata Djaludin, Dewan Rempah dalam tahun ini akan melakukan pembinaan terhadap petani mulai dari pengenalan tata cara pala organik mulai dari pembibitan, pemeliharaan sampai panen dan penanganan pasca panen. Kemudian melakukan kerjasama dengan eksportir dalam rangka ekspor.
"Di tahun ini dewan rempah tetap konsen terhadap pembinaan petani dalam rangka untuk pasca panen dan bekerjasama dengan eksportir seperti PT. Kamboti yang dulu pernah dibina bersama oleh Mercy Korps, untuk ekspor," ucapnya.
Untuk daerah pembinaan petani, terangnya, akan difokuskan di pulau Ambon dan Seram.
"Ambon lebih difokuskan terutama di Leihitu Barat, yakni di desa Liliboy, sedangkan Leihitu, yakni di Desa Seith," tuturnya.
Pihaknya akan tetap bersinergi dengan kebijakan pemerintah dalam hal ini Gubernur untuk mengembalikan kejayaan rempah Maluku.
Hal ini tertuang dalam satu dari tiga program unggulan, yakni perikanan baik budidya maupun penangkapan, perkebunan khususnya rempah-rempah pala, cengkeh dan kelapa, kemudian parawisata dalam konteks ini parawisata bahari.
"Berbagai kerjasama dengan stacholder terkait seperti Mercy Korps dan lembaga-lembaga lainnya adalah upaya untuk memberikan penguatan untuk mengembalikan kejayaan rempah Maluku," pungkasnya.
from Berita Maluku Online Maluku Ekspor 10 Ton Pala ke Luar Negeri - Berita Harian Teratas