Meikal Pontoh |
Dari tiga kabupaten tersebut, pemerintah daerah provinsi Maluku menjadikan kabupaten SBB sebagai lokus awal dalam penanganan stunting.
"Kita rencanakan tanggal 23 Agustus ke kabupaten SBB yang dipimpin langsung ibu Gubernur Maluku, Widya Murad Ismail sebagai Duta Parenting. Jadi hari ini kita rapat bersama OPD terkait untuk mempersiapkan kunjungan dimaksud," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meikal Pontoh kepada awak media di kantor Gubernur, Selasa (20/08).
Dijelaskannya, Stunting bisa ditangani atau ditekan jika melibatkan lintas sektor terkait. Misalnya untuk kesehatan penanggulangan stunting bisa dilakukan pendekatannya lewat posyandu, penimbangan bayi balita, imunisasi dan lain sebagainya.
Dari sisi ketahanan pangan juga yang nantinya akan ada program pangan lestari.
"Dari PU ibu akan melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan sefty tank komunal. Kemudian untuk ketahanan pangan akan ada program pangan lestari. Ibu akan mengunjungi dan melihat kelompok-kelompok yang akan melaksanakan perumahan pangan lestari seperti apa. Makanya OPD terkait harus ikut, karena selaku penanggungjawab di provinsi, OPD akan melihat sampai sejauh mana kegiatan tersebut sudah dilakukan kabupaten khususya di SBB," sebutnya.
Disinggung target penurunan stunting untuk Maluku, kata Pontoh, ditargetkan dalam kurun waktu lima tahun kedepan harus turun sampai 20 persen sesuai RPJMN.
"Memang stunting untuk lima tahun kedepan harus turun lagi, EPGM Maluku 28 persen, target kota RPJMN sampai 20 persen untuk lima tahun kedepan. Paling bagus 5 persen dan idealnya tidak ada stunting," tandasnya.
from Berita Maluku Online Kabupaten SBB Jadi Lokus Awal Penanganan Stunting - Berita Harian Teratas