Ini Kata Kadisperindag Maluku Terkait Polemik Keberadaan Indomaret di Ambon - Berita Harian Teratas

AMBON - BERITA MALUKU. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Elvis Pattiselano buka suara terkait keberadaan indomaret yang selama ini menjadi polemik di beberapa kalangan masyarakat, sehingga mengakibatkan para mahasiswa di Kota bertajuk Manise ini melakukan aksi demonstrasi.

Ditemui di ruang kerjanya kemarin, Pattiselano mengatakan, untuK izin Indomaret di Kota Ambon dikeluarkan langsung oleh pemerintah kota Ambon, yaitu Izin Usaha Toko Modern (IUTM).

Bahkan, pihaknya telah melakukan pemanggilan kepada pihak Indomaret untuk mengecek izin mereka dan ternyata izin IUTM 50 gerai Indomaret di Kota Ambon sudah dikantongi keseluruhannya.

Sesuai peraturan, jelasnya, toko modern ini peraturan dan persyaratannya ada seperti jarak letaknya minimal 500 meter dari satu gerai ke gerai terdekatnya serta keberadaannya itu di jalan-jalan utama, jangan di dalam kompleks perumahan.

"Kalau kita lihat semua Indomaret yang dibangun di Ambon itu dibangun di jalan-jalan utama. Iya kan. Jadi segala sesuatu itu ada plus minusnya. Yang namanya perubahan harus ada pengorbanan. Tidak ada perubahan tanpa pengorbanan," ujarnya.

Menurutnya, keberadaan toko modern ini memiliki plus minusnya.

"Kalau kerugian, dampak negatifnya secara langsung terhadap kios-kios kecil itu kita butuh survey. Kita juga belum tau sejauh mana dia berpengaruh sampai kiosnya mati atau apa. Tapi kalau menurut saya, kalau kios itu ada di tengah-tengah kompleks perumahan atau pemukiman penduduk, saya yakin dia tidak akan terganggu. Kenapa, karena produk yang dijual di kios itu berbeda juga dengan produk yang di jual di Indomaret. Kalau kios itu tidak menjual panpers yang kecil-kecil kan. Kalau di kios di perumahan jual itu, itu sudah bukan kios, tapi toko. Kan beda produknya. Misalnya, saya tinggal di kompleks perumahan, mau beli gula satu kilo saja masak harus pergi sampai ke Indomaret? masak mau beli cukur-cukur satu saja harus pergi ke Indomaret? kan tidak, pasti orang memilih untuk beli di pondok ajalah. Jalan kaki ke pondok baru beli. Mungkin kalau dia mau butuh panpers atau susu yang bermerek ya dia harus ke Indomaret karena susu bermerek tidak di jual di kios. Jadi jangan kita langsung menjustifikasi begitu, saya bilang ke adik-adik mahasiswa, mungkin ada dampaknya, tapi itu juga harus ditelusuri benar-benar. Apakah benar betul dampaknya mati (kios-kios kecil)," tuturnya.

Untuk dampak kata dia, keberadaan Indomaret ini membuka lapangan pekerjaan sehingga mengurangi angka pengangguran di Kota Ambon.

"Nah kita hitung positifnya, kalau satu Indomaret itu dengan dua shif petugas pagi-sore dan sore-malam butuh minimal enam orang saja, tiga pagi dan tiga sore, itu sudah menyerap tenaga kerja 300 orang. Sudah sangat membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran. 300 orang itu dia dapat gaji dari Indomaret dengan Upah Minimum Rp. 2,4 Juta, itu berapa uang yang sudah berputar lagi di kota ini. Itu positifnya,"jelasnya.

Hal positif lainnya dari kebeadaan Indomaret ini kata Pattiselano, akan terjadi penyesuaian harga. "Karena ada pesaing, maka toko-toko modern lokal seperti Oasis, Planet dan sebagainya mereka pasti akan menyesuaikan harga dengan toko modern nasional. Kalau Indomaret harga lebih murah, orang pilih Indomaret, itu kan dampaknya kepada konsumen, konsumen semakin punya banyak pilihan. Lama kelamaan dia (toko modern lokal) akan kasi turun (harga) menyesuaikan. Itu dampak yang kita harapkan sehingga konsumen punya banyak pilihan, itu hukum ekonomi. Pasti harga akan terkendali. Jadi itu positifnya, bukan hanya negatifnya. Mari kita lihat secara bijak," tuturnya.

Ia mencotohkan, , jika dalam satu kompleks hanya ada satu penjual, dan penjual itu menjual gula dengan harga 15ribu, pasti orang beli saja karena tidak mungkin hanya mau beli gula satu kilo harus turun ke kota, pasti ongkosnya saja sudah lebih besar dari harga gula. Tetapi jika di lokasi itu ada beberapa kios, jika salah satu dari beberapa kios itu menjual gula dengan harga misalnya 15ribu sementara kiosnya lainnya menjual dengan harga 13ribu, pasti konsumen pilih yang lebih murah. "Jadi begitu mekanisme pasar. Jadi semakin banyak toko modern, itu mengendalikan harga," sebutnya.

Jadi menurutnya, keberadaan toko modern Indomaret di Ambon ini ada untung ruginya.

"ada Plus munisnya dan itu biasa kalau dalam satu perubahan. Mau jadi kota modern, ya seperti itu, ada plus minusnya. Kalau kita tidak mau jadi kota yang berkembang, ndak usahlah, kita jadi kota yang tertutup saja, iyakan. Untuk menjadi kota yang berkembang, kita harus terbuka terhadap perubahan, kalau kita tidak mau terbuka untuk perubahan, ya kita jadi kota matilah, gitu. Kalau kita jadi kota mati juga pasti orang tidak mau datang," pungkasnya.


from Berita Maluku Online Ini Kata Kadisperindag Maluku Terkait Polemik Keberadaan Indomaret di Ambon - Berita Harian Teratas
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==