"Usulan perubahan nama ini telah diusulkan di akhir Desember 2019, cuma kita baru berproses, karena libur Natal & Tahun Baru, kemudian harus ada waktu sebelum kita teruskan itu," kata Kepala Bagian Otonomi Daerah (Otda) pada Biro Pemerintahan, Boy Kaya, kepada awak media di kantor Gubernur, Selasa (14/01/2020).
Dikatakan, kemarin pihaknya bersama Pemerintah daerah Kabupaten Maluku Tenggara sudah melakukan pembahasan awal terkait pengusulan nama dimaksud, untuk selanjutnya disiapkan surat-surat dari Gubernur kemudian diproses di pusat.
Untuk jangka waktu proses usulan nama ini, kata Mantan Kabag Humas setda Maluku ini, tergantung karena mekanisme di pusat panjang, yang ujungnya akan diatur dalam peraturan pemerintah pusat (PP).
"DPRD Malra sudah selesai, jadi mekanismenya mereka sampaikan ke kita, kita sampaikan ke Menteri nanti memteri berproses, ada kementerian hukum dan Ham, seketariat negara, Menkopolhukam, banyak lainnya, tergantung mekanisme rapat disana. Soal cepat lambat kita tidak bisa tentukan," tandasnya.
Untuk alasan dari perubahan ini, menurutnya dikarenakan Maluku Tenggara sudah terpecah dalam beberapa kabupaten, salah satu Kabupaten Kepuluan Aru.
"Jadi mereka merasa sudah tidak relevan lagi dengan nama itu, jadi nama maluku tenggara sudah tidak memggambarkan lagi keseluruhan itu, sementara mereka hanya ada di kepulauann kei saja. Sama dengan Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang sebelumnya masih bergabung dengan MBD, karena sudah tinggal kawasan Tanimbar saja, maka mereka menyesuaikan, sama halnya dengan Malra disaat ini," tuturnya.
Alasan lainnya, dikarenakan kepulauan Kei sudah mendunia dari pada Maluku Tenggara.
"Kalau di peta dunia, kepulauan Kei lebih nampak dari Maluku Tenggara, mereka sudah pelajari dan studi ternyata semu rata-rata peta besar dunia itu dikenal kepulauan Kei, jadi mereka ingin bergerak maju," ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan, untuk perubahan nama ini pihaknya juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Tual.
"Kemarin kita juga rapat dengan kota Tual, karena orang TTual juga orang Kei, jadi kita menyamakan presepsi, persamaan, jangan sampai salah paham, pikir merasa orang Maluku Tenggara langsung mengklaim kata kepulauan Kei bagian dari mereka saja, sementara orang Tual di tinggalkan. Itu kita pikirannya sampai kesitu. Akhirnya dipanggil untuk koordinasi, jadi sudah disepakati dan ada perseujuan kedua belah pihak kota Tual dan Maluku Tenggara," jelasnya.
Pada prinsipnya, dari pertemuan tersebut, pemerintah kota Tual tidak keberatan dan memyetujui usulan dari kabupaten Maluku Tenggara menjadi kabupaten kepulauan Kei.
from Berita Maluku Online Pemprov Maluku Proses Perubahan Nama Kabupaten Malra Jadi Kabupaten Kepulaua Kei - Berita Harian Teratas
