AMBON - BERITA MALUKU. Angka stunting di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) ternyata masih sangat tinggi. Pasalnya, di kabupaten setempat ditemukan masih banyak warga yang terkena gizi buruk, bahkan ada yang sudah meninggal dunia.
Stunting sendiri merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Hal ini terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.
"Sebagai warga dan Anggota DPRD Provinsi Maluku, kami sangat prihatin melihat persoalan ini. Langkah-langkah antisipasi juga sudah kami lakukan. Nah, saya sendiri sudah menyampaikan laporan ini kepada Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, agar bisa mengintervensi, dalam rangka menyelesaikan masalah ini. Kenapa? Karena jika dibiarkan, maka akan mencoreng nama baik Maluku maupun Kabupaten SBT," kata Anggota DPRD Provinsi Maluku daerah pemilihan (dapil) Kabupaten SBT, Fauzan Alkatiri kepada wartawan, di Ambon, Rabu (5/1).
Menurutnya, kasus gizi buruk sering ditemukan di Kabupaten SBT. Dikatakan, persoalan-persoalan seperti gizi buruk ini harus didukung dengan informasi yang disampaikan secara terbuka kepada publik.
Dia meyakini, kasus serupa banyak terjadi di Kabupaten SBT, namun tidak terekspos karena akses informasi di kabupaten setempat yang masih sangat minim.
"Dalam perjalanan kampanye saya, banyak hal yang saya lihat secara langsung, bahwa ada seorang ibu yang terpaksa harus mempertahankan calon bayinya 3 hari di mulut rahim, hanya karena tidak ada pelayanan kesehatan di kecamatannya. Persoalan-persoalan seperti ini juga bukan hal yang tabu untuk kami disampaikan, karena ini merupakan bentuk koreksi terhadap perjalanan pemerintahan. Nah, semakin kita ungkapkan, maka kita harapkan ada tindakan-tindakan nyata yang dilakukan oleh pemangku-pemangku kebijakan," harap Alkatiri.
Dia tidak mempungkiri, jika angka stunting di SBT sangat tinggi. Untuk itu, kata dia, Widya Murad Ismail sebagai Duta Stunting Maluku akan ke Kufar, Kabupaten SBT untuk melihat masalah-masalah yang memiliki keterkaitan dengan stunting tersebut.
Stunting sendiri merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Hal ini terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.
"Sebagai warga dan Anggota DPRD Provinsi Maluku, kami sangat prihatin melihat persoalan ini. Langkah-langkah antisipasi juga sudah kami lakukan. Nah, saya sendiri sudah menyampaikan laporan ini kepada Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, agar bisa mengintervensi, dalam rangka menyelesaikan masalah ini. Kenapa? Karena jika dibiarkan, maka akan mencoreng nama baik Maluku maupun Kabupaten SBT," kata Anggota DPRD Provinsi Maluku daerah pemilihan (dapil) Kabupaten SBT, Fauzan Alkatiri kepada wartawan, di Ambon, Rabu (5/1).
Menurutnya, kasus gizi buruk sering ditemukan di Kabupaten SBT. Dikatakan, persoalan-persoalan seperti gizi buruk ini harus didukung dengan informasi yang disampaikan secara terbuka kepada publik.
Dia meyakini, kasus serupa banyak terjadi di Kabupaten SBT, namun tidak terekspos karena akses informasi di kabupaten setempat yang masih sangat minim.
"Dalam perjalanan kampanye saya, banyak hal yang saya lihat secara langsung, bahwa ada seorang ibu yang terpaksa harus mempertahankan calon bayinya 3 hari di mulut rahim, hanya karena tidak ada pelayanan kesehatan di kecamatannya. Persoalan-persoalan seperti ini juga bukan hal yang tabu untuk kami disampaikan, karena ini merupakan bentuk koreksi terhadap perjalanan pemerintahan. Nah, semakin kita ungkapkan, maka kita harapkan ada tindakan-tindakan nyata yang dilakukan oleh pemangku-pemangku kebijakan," harap Alkatiri.
Dia tidak mempungkiri, jika angka stunting di SBT sangat tinggi. Untuk itu, kata dia, Widya Murad Ismail sebagai Duta Stunting Maluku akan ke Kufar, Kabupaten SBT untuk melihat masalah-masalah yang memiliki keterkaitan dengan stunting tersebut.
from Berita Maluku Online DPRD Maluku Sayangkan Angka Stunting di SBT Masih Sangat Tinggi - Berita Harian Teratas