AMBON - BERITA MALUKU. Mulai hari ini Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. J. Leimena sudah mulai merawat pasien Covid-19, yang dirujuk dari RSUD dr. M. Haulussy Ambon.
"Total pasien Covid-19 yang dirujuk untuk hari ini sebanyak 10 orang," ujar Direktur RSUP dr. J. Leimena, dr. Selestinus Egia Munthe, kepada awak media disela-sela evakuasi pasien Covid-19, Rabu (27/05). Turut dihadiri Ketua Pelaksana Harian Penanganan Pencegahan Covid-19 Maluku, Kasrul Selang, Kepala Dinas Kesehatan Maluku, Meykal Pontoh dan Plt Direktur RSUD dr. M. Haulusst, Ritta Tahitu.
Dikatakan, pasien Covid-19 yang dirujuk ini akan langsung menempati ruangan isolasi yang berada di lantai enam, yang terdiri atas 20 kamar.
"Sebenarnya untuk ruang isolasi Covid-19 di RSUP ada dilantai enam dan lantai delapan. Tetapi kita akan melihat sesuai kebutuhan, jadi untuk sementara di lantai enam dulu," jelasnya.
Menurutnya, rujukan pasien Covid-19 agar RSUD dr. M. Haulussy bisa memberikan pelayanan kesehatan untuk pasien umum.
"Jadi pasien covid-19 lama untuk mendapatkan konfirmasi, sehingga ruangan untuk pelayanan pasien umum berkurang. Dengan adanya kita buka ini maka masyarakat yang membutuh pelayanan dapat menerima pelayanan umum di RSUD Haulussy," tuturnya.
Jelasnya, setiap pasien yang dirujuk laangsung diarahkan menuju ruang IGD, yang telah ditempati oleh tim medis, dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) level III.
"Jadi mulai dari depan ruang IGD sampai ke ruang isolasi sudah masuk zona merah. Jadi untuk tamu tidak boleh berada disitu. Untuk itu, sudah ditempatkan Satpam disekitar lokasi untuk pengamanan," cetusnya.
Ditempat yang sama, Ketua pelaksana harian penanganan pencegahan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang, mengungkapkan beroperasi RSUP Leimena sangat membantu dalam penanganan pasien Covid-19
Ia mengakui, grafik kasus Covid-19 di Maluku terus mengalami peningkatan, dalam sehari bisa terjadi penambahan 10-12 kasus, sehingga total saat ini sudah ada 170 pasien terkonfirmasi hasil Swab PCR.
Melihat hal tersebut, kata dia fasilitas kesehatan di RS rujukan tidak mencukupi, hanya tersedia 80 kamar, termasuk RSUD dr. M. Haulussy, RST Latumeten, dan lima RS rujukan lainnya. Bahkan jika di tambah dengan pusat rujukan Covid-19 yang ada di Balai Diklat BPSDM dan LPMP, baru ada 165 kamar.
"Untuk itu dengan beroperasi RSUP, yang tersedia 200 tempat tidur. Sangat membantu kami. Untuk itu atas nama Pemda dan Gustu kita mengucapkan terima kasih kepada Dirut, Menteri Kesehatan beserta jajarannya sudah mengizinkan menggunakan sementara RSUP untuk penanganan pasien Covid-19,"ucapnya.
Untuk tenaga medis, jelasnya telah disiapkan 120 orang oleh Pemda Maluku dan Gugus Tugas.
"Kita di gugus tugas hanya melengkapi prasarana tim medis, selanjutnya protap dari pasien masuk dan pulang diatur oleh tim medis ini. Karena RS baru maka kita harapkan para pasien dan petugas medis untuk menjaga fasilitas yang ada," pintanya.
"Total pasien Covid-19 yang dirujuk untuk hari ini sebanyak 10 orang," ujar Direktur RSUP dr. J. Leimena, dr. Selestinus Egia Munthe, kepada awak media disela-sela evakuasi pasien Covid-19, Rabu (27/05). Turut dihadiri Ketua Pelaksana Harian Penanganan Pencegahan Covid-19 Maluku, Kasrul Selang, Kepala Dinas Kesehatan Maluku, Meykal Pontoh dan Plt Direktur RSUD dr. M. Haulusst, Ritta Tahitu.
Dikatakan, pasien Covid-19 yang dirujuk ini akan langsung menempati ruangan isolasi yang berada di lantai enam, yang terdiri atas 20 kamar.
"Sebenarnya untuk ruang isolasi Covid-19 di RSUP ada dilantai enam dan lantai delapan. Tetapi kita akan melihat sesuai kebutuhan, jadi untuk sementara di lantai enam dulu," jelasnya.
Menurutnya, rujukan pasien Covid-19 agar RSUD dr. M. Haulussy bisa memberikan pelayanan kesehatan untuk pasien umum.
"Jadi pasien covid-19 lama untuk mendapatkan konfirmasi, sehingga ruangan untuk pelayanan pasien umum berkurang. Dengan adanya kita buka ini maka masyarakat yang membutuh pelayanan dapat menerima pelayanan umum di RSUD Haulussy," tuturnya.
Jelasnya, setiap pasien yang dirujuk laangsung diarahkan menuju ruang IGD, yang telah ditempati oleh tim medis, dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) level III.
"Jadi mulai dari depan ruang IGD sampai ke ruang isolasi sudah masuk zona merah. Jadi untuk tamu tidak boleh berada disitu. Untuk itu, sudah ditempatkan Satpam disekitar lokasi untuk pengamanan," cetusnya.
Ditempat yang sama, Ketua pelaksana harian penanganan pencegahan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang, mengungkapkan beroperasi RSUP Leimena sangat membantu dalam penanganan pasien Covid-19
Ia mengakui, grafik kasus Covid-19 di Maluku terus mengalami peningkatan, dalam sehari bisa terjadi penambahan 10-12 kasus, sehingga total saat ini sudah ada 170 pasien terkonfirmasi hasil Swab PCR.
Melihat hal tersebut, kata dia fasilitas kesehatan di RS rujukan tidak mencukupi, hanya tersedia 80 kamar, termasuk RSUD dr. M. Haulussy, RST Latumeten, dan lima RS rujukan lainnya. Bahkan jika di tambah dengan pusat rujukan Covid-19 yang ada di Balai Diklat BPSDM dan LPMP, baru ada 165 kamar.
"Untuk itu dengan beroperasi RSUP, yang tersedia 200 tempat tidur. Sangat membantu kami. Untuk itu atas nama Pemda dan Gustu kita mengucapkan terima kasih kepada Dirut, Menteri Kesehatan beserta jajarannya sudah mengizinkan menggunakan sementara RSUP untuk penanganan pasien Covid-19,"ucapnya.
Untuk tenaga medis, jelasnya telah disiapkan 120 orang oleh Pemda Maluku dan Gugus Tugas.
"Kita di gugus tugas hanya melengkapi prasarana tim medis, selanjutnya protap dari pasien masuk dan pulang diatur oleh tim medis ini. Karena RS baru maka kita harapkan para pasien dan petugas medis untuk menjaga fasilitas yang ada," pintanya.
from Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Hari Pertama Beroperasi, 10 Pasien Covid-19 Dari RSUD Haulussy Dirujuk Ke RSUP Leimena - Berita Harian Teratas