PLT Sekda Kepulauan Tanimbar, Ruben Moriolkossu mengatakan, dengan jumlah penduduk di pusat kota yang mencapai 36.076 jiwa atau 29,13 persen dari jumlah seluruh penduduk kabupaten ini, dan Saumlaki menjadi titik simpul aksesbilitas pembangunan proyek strategis nasional minyak dan gas bumi Blok Masela, maka kebutuhan air baku akan terus meningkat.
Sesuai data, tercatat kebutuhan air baku saat ini mencapai 5000 liter kubik per detik. Jumlah tersebut sudah cukup terbatas.
"Ketersediaan air baku akan terus meningkat, baik untuk keperluan rumah tangga, industri, perdagangan, pertanian, peternakan, pelayaran dan lainnya. Kebutuhan air baku sangat penting, maka selaku pemangku kepentingan, sudah harus bisa berikan solusi," tandas Sekda Ruben saat membuka kegiatan pertemuan konsultasi masyarakat feasibility study dan detail desain Bendungan Tanimbar, Rabu (11/11/2020).
Sekda mengatakan, kegiatan yang difasilitasi oleh Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi KKT bersama Balai Wilayah Sungai Maluku bertujuan memperoleh masukan maupun tanggapan serta koreksi atas penyusunan dokumen dimaksud agar bisa memberikan manfaat besar bagi rakyat di sekitarnya.
"Untuk Tanimbar, persoalan sumber air adalah faktor utama. Ketersediaan air baku sangat terbatas. Kami sangat sambut baik jika kementerian PUPR membangun bendungan untuk jawab kebutuhan masyarakat Tanimbar," ujarnya.
Pasalnya, lanjut Sekda, dengan beroperasinya Blok Masela maka kebutuhan air akan menjadi kebutuhan utama. Untuk itu, hal tersebut sudah harus direncanakan dari sekarang. Apalagi berbagai sumber air sudah sangat terbatas, dengan musim kemarau berkepanjangan.
Dia berharap dengan mengikuti kegiatan ini, harus dapat memberikan masukan pada detail desain bendungan yang akan dibuat nanti. (ys)
from Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Ketersediaan Air Baku di Tanimbar Selatan Sangat Penting - Berita Harian Teratas