AMBON - BERITA MALUKU. Dengan adanya Politeknik Kelautan dan Perikanan Maluku, maka kedepan tidak akan ada lagi penerimaan taruna Sekolah Usaha Perikanan Menengah, Waiheru, Ambon.
Angkatan ke-32 menjadi taruna terakhir di akhir perjalanan SUPM Waiheru, sejak didirikan 1 Mei 2001 silam.
"2021 adalah tahun dari akhir proses perjalanan SUPM Waiheru, angkatan ke-32 yang akan berakhir 3 bulan lagi berarti semua persoalan pendidikan menengah di SUPM berakhir dengan adanya Politeknik Kelautan Perikanan Maluku," ungkap Kepala SUPM, Achmad Jais Ely, kepada awak media diruang kerjanya, selasa (02/02/2021).
Menurutnya, saat ini hanya tersisa siswa kelas III dengan jumlah siswa 148 taruna, dengan harapan selesai mengikuti pendidikan bisa langsung bekerja.
Karena diakuinya, selama ini SUPM Waiheru telah menghasilkan lulusan profesional, yang telah bekerja di perusahaan ternama di luar negeri.
"Harapan saya 148 orang ini selesai menjalani pendidikan di SUPM kita berharap mereka bekerja," ucapnya.
Oleh karena itu, pihaknya telah membangun kerjasama dengan perusahaan di Jepang, Spanyol, Korea untuk program Nautika Teknika, Budidaya dan Pengolahan hasil perikanan.
Karena diakuinya, ditengah pandemi Covid-19 tidak melarang taruna untuk melanjutkan pendidikan di Polteknik, tetapi mau tidak mau dengan ada LIN, dengan dibangunnya perusahaan besar antara Liang-Tulehu, akan merekrut semua lulusan SUPM, yang memiliki keahlian dibidang tersebut.
"SDM kita punya dan lebih diutamakan, karena dibutuhkan puluhan ribu tenaga kerja. Kalaupun belum jalan tahun ini maka anak-anak ini dicarikan pekerjaan, karena indikator utama adalah kita pastikan mereka bekerja, dalam artian bangun kerjasama dengan perusahaan, jadi pastikan mereka bekerja di sektor kelautan dan perikanan," bebernya.
Terkait proses belajar mengajar di sisa waktu tiga bulan ini, jelashyq siswa SUPM Waiheru sementara melaksanakan Ujian Ankapin Atkapin, dilanjutkan dengan perhubungan laut.
Namun sebelumya, program budidaya sudah melaksanakan ujian sertifikasi Cara Budidaya Ikan Baik (CBIB), diwaktu yang sama pengolahan juga menyelenggarakan sertifikasi hazard analytic critical control.
"Jadi ujian sertifikasi ini kita kerjakan sebelum ujian nasionalz agar setelah selesai ujian diterima ijazah, tap sertifikasinyansudah keluar, untuk memastikan bahwa mereka dapat terserap di dunia kerja dan industri di sektor kelautan dan perikanan," tukasnya.
Politeknik KP Maluku
Saat ini, ungkapnya sudah ada dua angkatan dengan jumlah mahasiswa
342 orang.
"Minat yang ingin masuk ke Politeknik Perikanan sangat luar biasa, dari jumlah pendaftar 700 orang, yang diterima 166 itupun ditengah pandemi Covid-19, bahkan kita tidak sosialisasi, semua seleksi dilakukan secara online," cetusnya.
Dirinya mengakui, saat ini Politeknik Kelautan dan Perikanan Maluku dalam proses perizinan, tetapi SDM pengajar sudah dipersiapakan dengan baik.
Dari 58 ASN, 23 diantaranya sudah S2, sementara guru-guru belum S2 dibiayai kuliah sebanyak 9 oramg di STP jakarta, dan 1 orang di Universitas Pattimura.
Dengan harapan, kedepan tidak ada lagi tenaga pendidik tidak ada lagi yang non S2.
Dari jumlah tersebut, kata dia 13 orang sudah mengajukan Dupak untuk menjadi dosen, dan sementara mengajar di Politeknik Kelautan dan Perikanan Maluku.
from Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Angkatan 32 Jadi Akhir Dari Perjalanan SUPM Waiheru, Hasilkan Lulusan Profesional - Berita Harian Teratas