TIAKUR - BERITA MALUKU. Di Provinsi Maluku, khususnya di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) terdapat beragam kekayaan seni budaya yang ditinggalkan para leluhur. Di daerah julukan Kalwedo ini, kekayaan seni budaya di masa lampau sangat terlihat jejaknya, mulai dari seni tari, seni musik, seni lukis seni ukir. Bahkan daerah ini memiliki sejumlah bahasa lokal. Akan tetapi, seni budaya tinggalan para leluhur ini mulai terkikis arus globalisasi lantaran orang mulai menaruh perhatian terhadap perkembangan “zaman now.”
Untunglah, masih ada pihak yang tetap ingin melestarikan tradisi seni budaya peninggalan para leluhur daerah ini.
Sebagai contoh, tarian Seka. Tarian yang berasal dari Pulau Babar yang dari dulu diagungkan masyarakat setempat sebagai suatu seni tradisi adat budaya masyarakat masih tetap terpelihara di tengah perkembangan zaman modern saat ini.
“Untuk hal ini, menjadi suatu kembangaan bagi kita, anak daerah MBD tetap menjaga tradisi seni budaya ini, khususnya seni tari tradisonal ini,” kata Niko Kerlely, Kepala Sekolah (Kepsek) SD JB Sitanala di Desa Yatoke, Kecamatan Babar Timur, Kabupaten MBD kepada Berita Maluku, Senin (26/04/2021).
Kepsek yang akrab disapa Pak Niko ini mengungkapkan bahwa, tarian tradisional asli masyarakat Pulau Babar ini sejatinya merupakan suatu tarian yang dianggungkan masyarakat setempat lantaran kerap dipergunakan dalam berbagai acara adat termasuk penyambutan tamu kehormatan dan lain sebagainya. Namun seiring perkembangan waktu, seni tari peninggalan para leluhur Pulau Babar ini mulai dilupakan.
Itu sebabnya, di lembaga sekolah dasar yang dipimpinnya, Niko bersama beberapa staf penghajar lainnya berupaya melestarikan seni tari tradisional ini dengan cara mengajari para murid melakukan praktek di dalam mata pelajaran muatan lokal (Mulok).
“ Ini tentunya sebagai wujud pelestarian budaya yang menjadi kearifan local kita di sini,” ujar Niko.
Dikatakan, di tengah arus modernisasi dan perkembangan pengaruh budaya luar yang begitu cepat yang diperkenalkan lewat internet atau media sosial lainnya, maka anak-anak didik kita kurang mengetahui seni budaya tradisional asli daerah ini, sehingga perlu diangkat agar dipelajari kembali. Sebab tradisi budaya ini merupakan jati diri masyarakat MBD.
“Untuk itulah dengan memperkenalkan seni budaya tarian Seka Desa Yatoke yang dikenal dengan Tarian Seka Awarily Ini, maka merupakan suatu hal penting untuk memperkenalkan kekayaan seni budaya Maluku Barat Daya,” tuturnya.
.
Menurutnya, sangat disayangkan jika budaya ini tidak diperkenalkan secara luas kepada para generasi muda sejak dini maka budaya tarian seka Awarily ini bisa tergilas kemajuan tarian modern dari luar.
Untuk mengajari seni tari Seka, kata kepsek ini, maka dipercayakan kepada orang tertentu untuk membimbing atau melatih anak-anak didiknya,
“Untuk itu, kita dari pihak sekolah bekerja sama dengan tokoh adat setempat, yang ahli di bidang tari Seka Awarily, yakni Bapak Yosua Anaktototy untuk mengajarinya,” tandasnya.
Niko berharap dengan memperkenalkan seni budaya tari ini anak-anak didiknya dapat merasa memiliki dan mencintai budaya sendiri yang diwarisi para leluhur di daerah ini. (Eky)
from Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Upaya Melestarikan Seni Budaya Kabupaten MBD Melalui Tarian Seka di SD JB Sitanala Babar - Berita Harian Teratas