Mama- mama Papua di Timika menjual noken di pinggir Jalan Budi Utomo, sekitar Bundaran Timika Indah.
(Foto: Dokumen SAPA) |
Ia mengatakan ketiadaan galeri kerajinan tangan lokal ini membuat masyarakat Papua menjual hasil karya mereka di pinggir jalan yang berbagai macam resiko.
"Mereka harus berjualan di pinggir jalan di alam terbuka harus tabah panas, hujan apalagi di pinggir jalan raya seperti itu rawan kecelakaan. Seharusnya mereka berjualan di tempat yang aman dan nyaman jadi galeri itu sangat penting," ujarnya di Timika, Selasa (19/4/2022).
Menurutnya galeri ini sangat penting karena dan perlu menjadi perhatian serius Pemkab Mimika karena dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Papua melalui noken, dan beberapa produk budaya lokal lainya seperti ukiran patung, anyaman, pernak-pernik khas papua, kuliner khas papua dan produk-produk lokal khas papua lainya.
Sementara itu Presidium Gerakan Kemasyarakatan, PMKRI Mimika, Vandrio Ambut juga mengatakan Pekab Mimika harus jeli dalam melihat masalah ini dan menjadi perhatian khusus sehingga serta kearifan lokal tetap dilestarikan dan masyarakat lokal mendapat perhatian yang baik.
Menurutnya pemerintah memang telah berupaya membangun pasar noken di area Pasar Wentral namun tidak efektif pasalnya sampai hari ini tempat tersebut tidak mampu menampung semua mama-mama Papua yang berjualan noken, sehingga asyarakat memilih tempat di pinggiran jalan untuk berjualan.
Selain itu Pemkab juga diminta memfasilitasi pelatihan dan pemdampingan bagi masyarakat lokal, sebagaimana tertuang dalam Peraturan pemerintah RI Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah.
"Tujuannya agar masyarakat lokal bisa bersaing dan punya kehidupan perekonomian yang layak," ujarnya.
Editor: Yosefina
from SALAM PAPUA PMKRI Mimika Minta Pemkab Sediakan Galeri Kerajinan Tangan Masyarakat Lokal - Berita Harian Teratas