Kicauan Andy Arief menuding Budiman Sudjatmiko. |
Sebagai informasi, keduanya kini memilih jalur politik yang berbeda. Budiman, yang memiliki akun Twitter @budimandjatmiko, kini merupakan politikus PDIP sekaligus menjadi anggota DPR. Sementara, Andi Arief merupakan mantan Staf Ahli Presiden bidang Bencana Alam di era Presiden SBY. Andi kini merupakan politikus Partai Demokrat.
Pantauan beritakepo.com, Selasa (27/6/2017), dari dari akun Twitter @AndiArief_AA dan @budimandjatmiko, perdebatan diawali dari kicauan akun Andi, Sabtu (24/6/2017). Pria yang disebut orang di balik majalah Obor Rakyat ini menuding Budiman menganggap aksi demo Anti-Ahok, 411 dan 212 sebagai aksi rasis.
"Kesalahan @budimandjatmiko adalah terpengaruh tuduhan palsu rasisme, 411 dan 212 punya akar masalah sosial ekonomi yg gampang dijelaskan," kicau Andi Arief.
Kawan saya @budimansudjatmiko ini sejak dulu selalu terlambat melihat potensi gerakan rakyat. Aksi 212 dan 411 dianggap aksi rasis.— Andi Arief (@andiariefaa) June 24, 2017
Andi menyatakan aksi yang bertajuk Bela Islam tersebut bukanlah rasis karena tak ada non muslim maupun etnis tionghoa terluka serta ada rumah ibadah dibakar.
Tolong tunjukkan apakah ada warga tionghoa dan non Muslim luka atau wafat atau rumah obadahnya dibakar karena aksi 212 @Budimansudjatmiko— Andi Arief (@andiariefaa) June 24, 2017
Kicauan ini kemudian di balas oleh Budiman yang mempertanyakan Andi Arief menggunakan cara rasis dalam kampanye Pilgub DKI saat partainya mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Perdebatan pun memanas. Sampai saat Andy 'keceplosan' menyebut Budiman tak tahu apa yang terjadi pada kerusuhan Mei 1998 karena ia dipenjara sebagai tahanan politik. Budiman langsung mempertanyakan apakah Andi bebas atau tak diculik pemerintahan Orde Baru. Budiman juga menyebut kemungkinan Andy ikut menggerakkan massa dalam kerusuhan tersebut.Ada banyak yg mati dan diperkosa krn etnisnya pd thn 1998. Dan kau menyalakan lagi energi gelap itu cuma utk menangkan pilgub anak bos-mu https://t.co/qXNx7n7YPl— Budiman Sudjatmiko (@budimandjatmiko) June 25, 2017
Jd saat rusuh Mei 98, kau itu sdg "bebas"? Setahuku kau sdg diculik. Atau jgn2 kau ikut operasi rasisme itu? Kaget dgn fakta baru ini.. https://t.co/csXrDjsZYz— Budiman Sudjatmiko (@budimandjatmiko) June 25, 2017
Kau mau lari, Andi? Ada yg rusak di kepalamu..sampai2 kau kelepasan mengakui bhw kau sdg "bebas di luar" saat rusuh 98 itu? Ayo jawab https://t.co/Up09qi4piK— Budiman Sudjatmiko (@budimandjatmiko) June 25, 2017
Sekali lagi u/ @andiariefaa (sblm dia lari): kau yg mbocorin basis2 pengorganisasian kita di kampung2 Jkt u/ dipakai kerusuhan rasis 98?— Budiman Sudjatmiko (@budimandjatmiko) June 25, 2017
Karena gelagapan diberondong pertanyaan karena keceplosan, Andi kemudian menyerang pribadi Budiman dengan menudingnya menghamili anak orang di penjara.
perlu kau ketahui, aku diculik terakhir, dan saat itu gerakan sudah membesar. Kau enak2 di penjara buntingi anak orang.— Andi Arief (@andiariefaa) June 25, 2017
Tak hanya itu, Andi juga menuding Budiman sebagai orang yang berjuang demi mendapatkan keuntungan materi.
kerjaanmu melintir statemen, kau penjahat yang mengambil riba perjuangan untuk kepentingan pribadi; UANG.— Andi Arief (@andiariefaa) June 25, 2017
Setelah itu, Andi tak berkicau. Padahal, Budiman terus mencercanya soal Mei 1998 dan rasis.
Kelompok2 yg kau piara, @andiariefaa ? Brp kau bayari? Sdh hilang ilmu mengorganisir rakyat tanpa duit? Oh ya kau gak pernah ke desa/pabrik https://t.co/NPs2Tr8k7i— Budiman Sudjatmiko (@budimandjatmiko) June 25, 2017
Kembali soal tudingan Andi soal Budiman menghamili anak orang lain dalam penjara karena di Rutan Salemba dan LP Cipinang tak ada tahanan perempuan.
Hehe masa' saya mbuntingin tahanan lelaki? 😂 Coba cerdas sedikit lah. Jika saya menanyai Andi yg mabuk itu krn saya ingin tahu ide2 gelapnya https://t.co/r44Rehyqun— Budiman Sudjatmiko (@budimandjatmiko) June 25, 2017
Krn panik stlh @andiariefaa keceplosan dirinya di luar saat kerusuhan, dia buat fitnah & ngawur seolah di penjara pria perempuan dicampur🤔🤔 https://t.co/O8GaK4arDO— Budiman Sudjatmiko (@budimandjatmiko) June 25, 2017
Tapol jaman Soeharto apalagi yg namanya PRD gak mgkn ada fasilitas "ngethu". Lucu jg kalo hrs di klarifikasi pernyataan @andiariefaa— Harya (@haryaswanfood) June 26, 2017
Sementara rekan separtai Andi Arief, yang juga mantan aktivis, Rachland Nashidik membela Andi dengan berkicau apa pun bisa dilakukan di penjara Indonesia asalkan punya uang.
LP itu miniatur Indonesia. Semua bisa asal bayar. Saya pernah menyusup ke sel isolasi Xanana Gusmao. Apalagi cuma sewa tempat untuk ng****k.— Rachland Nashidik (@ranabaja) June 27, 2017