Massa aksi FRI-WP dan AMP usai Negosiasi dengan Pihak Kepolisian di Semarang, Jawa Tenga, Selsa, (15/17) Foto: Hisage Theo'Z CT |
JAKARTA, KABARMAPEGAA.com– Bertempat di Semarang, Jawa Tengah Selasa, (15/8/2017) Aparat Kepolisian Republik Indonesia menangkap massa Aksi dari FRI- WP dan Aliansi Mahasiswa Papua Komite kota Semarang-salatiga.
AMPNews dalam akun facebooknya menulis, aksi kali ini memperingati 15 Agustus bertepatan "New York Agreement 1962 jalan anekasi ilegal indonesia atas Papua".
43 Massa aksi yang ditangkap hari ini di Semarang dari AMP Sesal , 2 orang dari Se-Bumi, 1 orang dari PPR, 1 orang dari FRI-WP dan 2 orang dari LBH Jogyakarta.
Selain penangkapan massa aksi, perangkat aksi 17 poster dan 1 spanduk yang bertulisan “New York Agreement 1962” pun turut diamankan oleh pihak kepolisan di Porlestabes Semarang,” tulisnya siang ini
AMPNews menulis daftar nama-nama massa aksi yang ditangkap yakni
1. Jackson Gwijangge (AMP)
2. Frans Yelemaken (AMP)
3. Deva Yelemaken (AMP)
4. Alfrida Kedeikota (AMP)
5. Mey Tebay (AMP)
6. Theo Hisage (AMP)
7. M.Kano (SeBUMI)
8. Saverius (AMP)
9. Alex Duwitau (AMP)
10. Bonni M I (AMP)
11. Yuli Gobay (AMP)
12. Ney Sobolim (AMP)
13. Deserius Dogomo (AMP)
14. Lina Butu (AMP)
15. Novela Wetipo (AMP)
16. Danny Nawipa (AMP)
17. Petu Tebai (AMP)
18. Penthol (PPRI)
19. Elizabeth Magai (AMP)
20. Yohanes Tigi (AMP)
21. Januarius Tibakoto (AMP)
22. Yohanes Dogomo (AMP)
23. Markus Butu (AMP)
24. Bastian Tebai (AMP)
25. Ferry Tibakoto (AMP)
26. Deky Pagawak (AMP)
27. Gamson Alom (AMP)
28. Aperinus Waker (AMP)
29. Gasper Alom (AMP)
30. Ontas Aud (AMP)
31. Fincen Matuan (AMP)
32. Dimes (AMP)
33. Nianus (AMP)
34. Paulus Wuka (AMP)
35. Ayon Widigipa (AMP)
36. Stefanus Iyai (AMP)
37. Tenus Tsenawatme (AMP)
38. Zan Magai (AMP)
39. Melianus Tabuni (AMP)
40. Tamin Murib (AMP)
41. Sigintak Wasiangge (AMP)
42. Apoel Maloa (SeBUMI)
43. Frengky Yelipele (AMP)
44. Bernardo Boma (AMP)
45. Januarius Adi (AMP)
46. Niko Andi Wauran (LBH)
47. Rizky Putra Edry (LBH)
Pantauan media ini, situasi aksi dilapangan sangat diintimidasi dan dihadang ketat oleh Aparat Kepolisian Republik Indonesia bersama kelompok Ormas. Kondisi ini mengakibatkan berujung pada penangkapan massa aksi damai secara brutal,"jelasnya
Pewarta: Eki Gobay