Alkatiri: Belasan Warga Gorom Timur Diserang Penyakit Kusta - Berita Harian Teratas

Fauzan Alkatiri
AMBON - BERITA MALUKU. 15 orang warga Dusun Kilmuda, Desa Kotasirih, Kecamatan Gorom Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) terkena penyakit kusta. Namun sayangnya, penanganan kesehatan bagi warga yang terkena penyakit yang menular melalui udara pernapasan atau sentuhan langsung yang lama dan erat ini, belum juga dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

Kusta, yang juga dikenal dengan nama lepra atau penyakit Hansen, adalah penyakit yang menyerang kulit, sistem saraf perifer, selaput lendir pada saluran pernapasan atas, serta mata. Kusta bisa menyebabkan luka pada kulit, kerusakan saraf, melemahnya otot, dan mati rasa.

Kusta disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri ini memerlukan waktu 6 bulan hingga 40 tahun untuk berkembang di dalam tubuh. Tanda dan gejala kusta bisa saja muncul 1 hingga 20 tahun setelah bakteri menginfeksi tubuh penderita.

"Sekarang ini ada kasus yang kemarin baru saya dapatkan informasinya, bahwa ada sekitar 15 orang warga di Dusun Kilmuda, Desa Kotasirih, Kecamatan Gorom Timur yang terkena penyakit kusta. Untuk itu, saya sudah meminta teman-teman di sana (Gorom Timur), untuk mengecek kebenaran informasi itu," ungkap Anggota DPRD Provinsi Maluku daerah pemilihan (dapil) Kabupaten SBT, Fauzan Alkatiri kepada wartawan, di Ambon, Kamis (6/2/2020).

Dia menyayangkan, Dinas Kesehatan Kabupaten SBT yang sepertinya lambat dalam menyikapi persoalan-persoalan tersebut. Sehingga penyakit tersebut sudah menular, dan ditakutkan akan juga terkena warga yang lain.

Terpisah, Anggota DPRD Provinsi Maluku dapil Kabupaten SBT lainnya, Alimudin Kolatlena membenarkan informasi tersebut. Kolatlena mengaku, penyakit kusta memang sudah menyerang warga Desa Kotasirih.

"Informasi ini saya tahu, setelah saya menghubungi salah satu petugas medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bula, yang juga berasal dari desa itu (Kotasirih). Dia sampaikan, bahwa memang warga di sana terkena penyakit kusta," kata Alimudin.

Untuk itu, dia meminta Dinas Kesehatan Kabupaten SBT maupun pihak Puskesmas Gorom Timur untuk segera mengambil langkah-langkah penanganan yang lebih serius.

Selain itu, dia mendesak pihak-pihak terkait untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan penyakit itu, bagaimana penularan serta cara mengobatinya.

"Saya takutkan, jika proses sosialisasi tidak segera diberikan kepada warga, dan penanganan kesehatan tidak segera dilakukan, maka para warga yang terkena serangan penyakit kusta itu akan dikucilkan oleh lingkungan di sekitarnya," tandas Alimudin.

Penemuan kasus baru untuk penyakit kusta di Indonesia tergolong tinggi. Indonesia menempati uratan ketiga, setelah India dan Brasil, untuk penemuan kasus baru penyakit kusta pada tahun 2015. Sebenarnya kusta adalah penyakit yang dapat diobati, namun adanya stigma negatif di masyarakat seringkali menyebabkan munculnya diskriminasi terhadap penderitanya. Stigma negatif dan diskriminasi ini berakibat kepada penemuan kasus baru dan pengobatan yang tertunda.


from Berita Maluku Online Alkatiri: Belasan Warga Gorom Timur Diserang Penyakit Kusta - Berita Harian Teratas
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==