BERITA MALUKU. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara (Malut) mencatat, pada Agustus 2017 Kota Ternate mengalami deflasi sebesar 1,51 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 132,53.
"Sedangkan Nasional juga mengalami deflasi sebesar 0,07 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 129,91. Dari 82 kota IHK, 47 kota mengalami deflasi dan sisanya mengalami inflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 2,08 persen, Kota Tual sebesar 2,05 persen, dan Kota Bau-Bau sebesar 1,76 persen," kata Kepala BPS Provinsi Malut, Misfahruddin saat melakukan siaran pers yang diterima Antara, Senin (4/9/2017).
Menurut dia, penyumblang deflasi adalah kelompok pengeluaran, di antaranya bahan makanan yang pada Agustus 2017 mengalami deflasi 8,15 persen atau terjadi penurunan indeks dari 134,51 pada Juli 2017 menjadi 123,55 pada Agustus 2017.
Kelompok itu memberikan sumbangan atau andil inflasi sebesar -1,78 persen pada keseluruhan inflasi Agustus 2017.
"Selain itu kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang pada Agustus 2017 mengalami deflasi sebesar 0,56 persen atau terjadi penurunan indeks dari 132,11 pada Juli 2017, menjadi 131,37 pada Agustus 2017. Kelompok ini pada Agustus 2017 memberikan sumbangan inflasi sebesar -0,08 persen pada inflasi keseluruhan,� kata Misfahruddin.
Sedangkan untuk kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi di antaranya pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Agustus mengalami inflasi sebesar 1,18 persen atau mengalami kenaikan indeks dari 129,16 pada Juli 2017 menjadi 130,68 pada Agustus 2017. Kelompok ini memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,05 persen pada inflasi keseluruhan.
Dia menambahkan, untuk kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Agustus 2017 mengalami inflasi 0,71 persen atau terjadi kenaikan indeks 131,58 pada Juli 2017, menjadi 132,51 pada Agustus 2017. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi 0,25 persen pada inflasi keseluruhan.
"Bahkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Agustus 2017 mengalami inflasi 0,27 persen atau terjadi kenaikan indeks 142,17 pada Juli 2017, menjadi 142,56 pada Agustus 2017. Kelompok ini pada Agustus 2017 memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,04 persen pada inflasi keseluruhan," ujarnya.
"Deflasi ini sangat baik bagi masyarakat, namun jika terus terjadi maka tidak baik bagi para petani. Bahkan deflasi yang terjadi saat ini tidak terlalu rendah, ini berarti perkembangan yang baik buat ekonomi Kota Ternate," kata Misfaruddin.
"Sedangkan Nasional juga mengalami deflasi sebesar 0,07 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 129,91. Dari 82 kota IHK, 47 kota mengalami deflasi dan sisanya mengalami inflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 2,08 persen, Kota Tual sebesar 2,05 persen, dan Kota Bau-Bau sebesar 1,76 persen," kata Kepala BPS Provinsi Malut, Misfahruddin saat melakukan siaran pers yang diterima Antara, Senin (4/9/2017).
Menurut dia, penyumblang deflasi adalah kelompok pengeluaran, di antaranya bahan makanan yang pada Agustus 2017 mengalami deflasi 8,15 persen atau terjadi penurunan indeks dari 134,51 pada Juli 2017 menjadi 123,55 pada Agustus 2017.
Kelompok itu memberikan sumbangan atau andil inflasi sebesar -1,78 persen pada keseluruhan inflasi Agustus 2017.
"Selain itu kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang pada Agustus 2017 mengalami deflasi sebesar 0,56 persen atau terjadi penurunan indeks dari 132,11 pada Juli 2017, menjadi 131,37 pada Agustus 2017. Kelompok ini pada Agustus 2017 memberikan sumbangan inflasi sebesar -0,08 persen pada inflasi keseluruhan,� kata Misfahruddin.
Sedangkan untuk kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi di antaranya pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Agustus mengalami inflasi sebesar 1,18 persen atau mengalami kenaikan indeks dari 129,16 pada Juli 2017 menjadi 130,68 pada Agustus 2017. Kelompok ini memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,05 persen pada inflasi keseluruhan.
Dia menambahkan, untuk kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Agustus 2017 mengalami inflasi 0,71 persen atau terjadi kenaikan indeks 131,58 pada Juli 2017, menjadi 132,51 pada Agustus 2017. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi 0,25 persen pada inflasi keseluruhan.
"Bahkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Agustus 2017 mengalami inflasi 0,27 persen atau terjadi kenaikan indeks 142,17 pada Juli 2017, menjadi 142,56 pada Agustus 2017. Kelompok ini pada Agustus 2017 memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,04 persen pada inflasi keseluruhan," ujarnya.
"Deflasi ini sangat baik bagi masyarakat, namun jika terus terjadi maka tidak baik bagi para petani. Bahkan deflasi yang terjadi saat ini tidak terlalu rendah, ini berarti perkembangan yang baik buat ekonomi Kota Ternate," kata Misfaruddin.