Ilustrasi |
Zeth Tasane, warga desa Waemulang kepada wartawan, Rabu (7/2/2018) mengatakan, bahwa peristiwa air laut masuk dan menggenangi rumah warga sekitar sudah mulai sejak beberapa hari lalu.
"Air naik itu sekitar pukul 17.00 wit. Rumah yang mengalami musibah itu rata-rata yang berada di tepi pantai. Diperkirakan ada sebanyak 20 buah rumah," ujar Tasane melalui hubungan telepon selularnya.
Menurut Tasane saat peristiwa itu terjadi, seluruh perangkat pemerintah desa tidak berada di tempat karena sedang berurusan di Namnrole, ibukota kebupaten Bursel.
"Saat peristiwa ini mereka semua sedang keluar ke kabupaten," sebutnya.
Tasane menjelaskan, hingga saat ini air laut telah surut. Warga desa Waemulang sudah kembali beraktivitas seperti biasanya. Namun menurutnya, warga masih mengantisipasi terjangan gelombang laut dan angin kencang kembali melanda desa tersebut.
Dijelaskan, warga di desa Waemulang sudah terbiasa dengan gelombang pasang karena sering terjadi. Namun menurutnya lagi, bahwa dampak gelombang itu menyebabkan talud penahan ombak yang baru dibangun tahun kemarin patah.
"Akibat gelombang yang sangat kuat itu menyebabkan talud patah dan roboh semua," ujarnya.
Tasane berharap pihak Pemerintah Kabupaten Bursel segera membantu masyarakat yang kini rumahnya terkena musibah.
"Sebagai warga desa kami hanya bisa berharap kepada pemerintah daerah agar segera membantu masyarakat di sini," pinta Tasane. (LE)
from Berita Maluku Online Puluhan Rumah Warga Desa Waemulang Bursel Rusak Diterjang Ombak - Berita Harian Teratas