Ilustrasi |
Kepala Divisi Kesehatan dan Sosial, Markas Pusat PMI, Eka Wulan Cahyasari kepada wartawan, Rabu (14/3/2018), di sela-sela kegiatan tersebut mengatakan, PMI ingin membantu pemerintah dalam mengurangi angka kebutaan di Indonesia.
Diutarakan bahwa, berdasarkan data dari riset kesehatan dasar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013 bahwa jumlah prevalensi katarak di Maluku sebesar 2,2 %.
Untuk itu lanjutnya, PMI dengan bantuan dari The International Committee of the Red Cross (ICRC) melaksanakan kegiatan ini di Maluku.
Katarak menurutnya, disebabkan oleh faktor-faktor yang bervariatif mulai dari persoalan usia, gizi, gaya hidup, riwayat penyakit yang diderita hingga ketidaktahuan akan katarak itu sendiri oleh masyarakat penderita.
Pada kesempatan itu pula, Wakil ketua PMI Propinsi Maluku, Jhon Ruhulessin kepada awak media di Namrole menyampaikan bahwa, Kabupaten Buru Selatan dipilih karena prevalensi katarak cukup tinggi, sementara akses layanan dan fasilitas kesehatan mata terbatas.
"Sehingga memerlukan rujukan ke Ibu kota Provinsi Maluku di Ambon dan membutuhkan biaya," tandasnya.
Wakil Bupati Buru Selatan, Ayub Seleky yang juga sebagai Ketua PMI Buru Selatan mengatakan, kegiatan ini terlaksana atas dukungan Pemerintah Kabupaten Buru Selatan dengan PMI.
Seleky katakan, dirinya berkeinginan untuk mendirikan Unit Transfusi Darah PMI Buru Selatan dan mendorong pengadaan dokter mata dan pelayanan kesehatan mata.
Diketahui pula, selain melaksanakan operasi katarak gratis, PMI dan ICRC juga membagikan sebanyak 200 buah kacamata baca gratis guna membantu masyarakat. (AZMI)
from Berita Maluku Online PMI dan Pemkab Bursel Gandeng KIPM Gelar Operasi Katarak Gratis Selama Empat Hari - Berita Harian Teratas