Noken adalah Budaya Orang Asli Papua

Foto Noken Papua, Pius T/KM
Oleh: Pius Dobiobi Tenouye, S.Par

ARTIKEL, KABARMAPEGAA.COM – Noken adalah Budaya Orang Asli Papua (OAP). Kita tahu bahwa dunia ini telah memiliki beragam tas, baik itu tas moden maupun tas tradisional. 

Salah satu tas tradisinal yang ada di dunia ini adalah noken tradisional. Noken tradisional tersebut dimiliki oleh bangsa Indonesia bagian Timur, yakni bangsa Malanesia, Papua. Noken merupakan tas tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Papua. Dan Noken tersebut biasa membawa dengan menggunakan kepala dan noken tersebut terbuat dari serat kulit kayu. Sama dengan tas pada umumnya tas ini digunakan untuk membawa barang-barang kebutuhan.

Masyarakat di tanah Papua biasanya menggunakan noken ini untuk membawa hasil-hasil pertanian seperti sayuran, umbi-umbian dan juga untuk membawa barang-barang dagangan ke pasar. salah satu tokoh kebuadayaan mahasiswa yang masih aktif kuliah bersama Universitas Udayana Bali, Natalis Mabel (2017) menyatakan bahwa, kegunaan noken selain isi sayaur, mayuran, umbi-umbian selain itu noken dapat digunakan sebagai salah satu tas tradisinal yang bisa digunakan untuk mengendong anak semasa bayi. 

Noken ini didaftarkan ke organisasi pendidikan, keilmuan dan kebudayaan PBB atau yang disingkat dengan UNESCO pada tanggal 4 Desember 2012 di Paris, Perancis oleh Arley Gill. Arley Gill pada saat itu sebagai ketua komite dan pada saat itu pula noken dinyatakan sebagai salah satu hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia. 

Tujuan dari pada diputuskan noken ini untuk melindungi dan menggali kebudaan tersebut (Unesco, 2012). Noken ini hanya ditemukan di tanah Papua, oleh karenanya noken ini UNESCO ditetapkan sebagai warisan budaya dunia tidak benda melalui UNESCO. 

Dunia telah mengetahui bahwa noken hanya di buat oleh orang asli Papua dalam hal biasanya dibuat oleh perempuan-perempuan Papua atau mama-mama Papua. 

Tas tradisional noken memiliki symbol kehidupan yang baik, perdamaian, dan kesuburan bagi masyarakat di Tanah Papua terutama daerah pegununggan seperti Suku Mee, Suku Damal, Suku Yali, Suku Dani dan Suku Lani. Penulis sangat tertarik dengan noken, mengapa karena noken tradisional ini hanya orang asli Papua saja yang boleh membuat dari beragam bangsa di dunia. (Muyepimo/KM)

*) Penulis adalah Mahasiswa Papua, Kebudayaan Universitas Udayana

Daftar Pustaka
Unesco. 2012. Ditetapkan Noken Papua Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Mabel, N. 2017. 
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==