BERITA MALUKU. Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman direncanakan bulan Juni mendatang akan akan mengunjungi Kabupaten Buru Selatan (Bursel). Kedatangannya untuk memprogramkan Bursel sebagai lumbung Bawang Putih terbesar di Indonesia.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bursel, Aminudin Bugis kepada media ini di ruang kerjanya, Jumat (25/5.2018).
Bugis katakan, rencana tersebut telah dijadwalkan oleh pihak Kementerian dan rencana tersebut disambut baik dengan berbagai kesiapan.
"Program ini dari pusat untuk bawang putih. Buru Selatan ini kan unik, satu-satunya kawasan di Indonesia yang memiliki hamparan luasan lahan capai 200 ha hanya ada di Buru Selatan," jelas Bugis.
Dikatakan, lahan yang akan dijadikan penanaman bawang putih ini sangat cocok sehingga Menteri menginginkan bawang putih itu pusatnya ada di kabupaten ini.
"Karena memiliki luasan yang sangat besar dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia," kata Bugis.
Untuk luasan areal hamparan ini melebihi seluruh kabupaten kota untuk memproduksi bawang putih Indonesia dengan luasan terbesar 33 ribu hektar.
"Sepuluh ribunya ada di dua titik kecamatan Fena Fafan. Sebenarnya di kecamatan ini ada lima titik yang baru terpantau, yang saya kunjungi ini baru dua titik, ada di Waelou dan Mangeswaen," ujarnya.
Kapan program ini dilaksanakan, sebut Bugis dirinya telah kordinasi dengan Kementrian Pertanian lewat Dirjen Hortikultura melalui Direkturnya Ibu Mardiah. Dan katanya, "Sebetulnya kunjungan pak menteri itu tanggal 30 Juni. Tetapi bibit bawang putih di Indonesia masih belum cukup tersedia, sehingga dialokasikan sekitar bulan Juli sampai Agustus untuk persediaan bibit untuk 15 hektar," jelas Bugis.
Setelah 15 hektar ini sesuai perencanaan langsung di 2019 nanti diprogramkam 200 hektar di kecamatan Fena fafan.
Untuk realiaasi pencanangan Buru Selatan sebagai lumbung Bawang Putih terbesar di Indonesia kata Bugis, dalam bulan Juni 2018 ini sebelum pilkada nasional.
"Dan memang itu adalah program pak mentri untuk menjadikan buru selatan sebagai lumbung Bawang Putih nasional," tandas Bugis. (AZMI)
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bursel, Aminudin Bugis kepada media ini di ruang kerjanya, Jumat (25/5.2018).
Bugis katakan, rencana tersebut telah dijadwalkan oleh pihak Kementerian dan rencana tersebut disambut baik dengan berbagai kesiapan.
"Program ini dari pusat untuk bawang putih. Buru Selatan ini kan unik, satu-satunya kawasan di Indonesia yang memiliki hamparan luasan lahan capai 200 ha hanya ada di Buru Selatan," jelas Bugis.
Dikatakan, lahan yang akan dijadikan penanaman bawang putih ini sangat cocok sehingga Menteri menginginkan bawang putih itu pusatnya ada di kabupaten ini.
"Karena memiliki luasan yang sangat besar dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia," kata Bugis.
Untuk luasan areal hamparan ini melebihi seluruh kabupaten kota untuk memproduksi bawang putih Indonesia dengan luasan terbesar 33 ribu hektar.
"Sepuluh ribunya ada di dua titik kecamatan Fena Fafan. Sebenarnya di kecamatan ini ada lima titik yang baru terpantau, yang saya kunjungi ini baru dua titik, ada di Waelou dan Mangeswaen," ujarnya.
Kapan program ini dilaksanakan, sebut Bugis dirinya telah kordinasi dengan Kementrian Pertanian lewat Dirjen Hortikultura melalui Direkturnya Ibu Mardiah. Dan katanya, "Sebetulnya kunjungan pak menteri itu tanggal 30 Juni. Tetapi bibit bawang putih di Indonesia masih belum cukup tersedia, sehingga dialokasikan sekitar bulan Juli sampai Agustus untuk persediaan bibit untuk 15 hektar," jelas Bugis.
Setelah 15 hektar ini sesuai perencanaan langsung di 2019 nanti diprogramkam 200 hektar di kecamatan Fena fafan.
Untuk realiaasi pencanangan Buru Selatan sebagai lumbung Bawang Putih terbesar di Indonesia kata Bugis, dalam bulan Juni 2018 ini sebelum pilkada nasional.
"Dan memang itu adalah program pak mentri untuk menjadikan buru selatan sebagai lumbung Bawang Putih nasional," tandas Bugis. (AZMI)
from Berita Maluku Online Bursel Akan Diprogramkan Jadi Lumbung Bawang Putih Nasional - Berita Harian Teratas