BERITA MALUKU. Menjelang Lebaran, minyak tanah di Pulau Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) kehabisan stok yang dirasakan masyarakat sejak sepekan kemarin.
Masyarakat mengaku, beberapa hari belakangan ini minyak tanah sulit ditemukan di kios-kios atau
toko-toko serta beberapa agen minyak tanah.
Pantauan Berita Maluku Online, seperti halnya di Tepa, ibukota Kecamatan Pulau Pulau Babar, sejumlah kios dan dua agen yang biasanya ramai menjual minyak tanah, kini sudah tak menjualnya lagi. Warga pun tampak terlihat di tiap sudut-sudut di kota kecamatan itu hanya untuk mencari minyak tanah. Bahkan ada sejumlah rumah makan maupun warung, menutup usaha mereka selama seminggu belakangan ini.
“Habisnya minyak tanah di Tepa ini sudah kita rasakan beberapa hari sebelum memasuki bulan puasa. Makanya kita
sangat susah di sini untuk memasak. Karena hanya bahan bakar ini yang kita pakai untuk urusan dapur,” ungkap Abang Madhy, salah satu warga Tepa kepada media ini, Juat (25/5/2018).
Madhy yang berprofesi sebagai pengusaha pakaian ini mengaku, selama memasuki Ramadan ini dirinya sangat kesulitan mendapatkan minyak tanah, baik di tingkat pengecer maupun agen, sehingga nyaris keluarganya tak bisa memasak.
Dengan berbagai cara, Madhy berupaya untuk bisa memasak demi memenuhi kebutuhan perut tiap hari bersama keluarganya.
“Sebelumnya minyak tanah di jual per liter encapai Rp5 ribu per liter, namun kemudian ketika minyak tanah mulai langka, harga minyak tanah naik sampai Rp10 ribu per liter. Bahkan sekarang ini tak ada lagi minyak tanah yang di jual,” kata Abang Madhy.
Madhy mengharapkan Pemerintah Daerah dan Pertamina atau pihak lainnya bisa menyikapi kondisi kehabisan minyak tanah ini.
Alex Angky, salah satu agen minyak tanah Pulau Babar yang dikonfirmasi mengaku pihaknya saat ini kehabisan stok minyak tanah, sebab belum disupplay dari Saumlaki, ibukota Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).
Hal yang sama juga terlihat pada agen minyak tanah terbesar di Tepa milik pengusaha Rudy Luter. (EKO-e)
Masyarakat mengaku, beberapa hari belakangan ini minyak tanah sulit ditemukan di kios-kios atau
toko-toko serta beberapa agen minyak tanah.
Pantauan Berita Maluku Online, seperti halnya di Tepa, ibukota Kecamatan Pulau Pulau Babar, sejumlah kios dan dua agen yang biasanya ramai menjual minyak tanah, kini sudah tak menjualnya lagi. Warga pun tampak terlihat di tiap sudut-sudut di kota kecamatan itu hanya untuk mencari minyak tanah. Bahkan ada sejumlah rumah makan maupun warung, menutup usaha mereka selama seminggu belakangan ini.
“Habisnya minyak tanah di Tepa ini sudah kita rasakan beberapa hari sebelum memasuki bulan puasa. Makanya kita
sangat susah di sini untuk memasak. Karena hanya bahan bakar ini yang kita pakai untuk urusan dapur,” ungkap Abang Madhy, salah satu warga Tepa kepada media ini, Juat (25/5/2018).
Madhy yang berprofesi sebagai pengusaha pakaian ini mengaku, selama memasuki Ramadan ini dirinya sangat kesulitan mendapatkan minyak tanah, baik di tingkat pengecer maupun agen, sehingga nyaris keluarganya tak bisa memasak.
Dengan berbagai cara, Madhy berupaya untuk bisa memasak demi memenuhi kebutuhan perut tiap hari bersama keluarganya.
“Sebelumnya minyak tanah di jual per liter encapai Rp5 ribu per liter, namun kemudian ketika minyak tanah mulai langka, harga minyak tanah naik sampai Rp10 ribu per liter. Bahkan sekarang ini tak ada lagi minyak tanah yang di jual,” kata Abang Madhy.
Madhy mengharapkan Pemerintah Daerah dan Pertamina atau pihak lainnya bisa menyikapi kondisi kehabisan minyak tanah ini.
Alex Angky, salah satu agen minyak tanah Pulau Babar yang dikonfirmasi mengaku pihaknya saat ini kehabisan stok minyak tanah, sebab belum disupplay dari Saumlaki, ibukota Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).
Hal yang sama juga terlihat pada agen minyak tanah terbesar di Tepa milik pengusaha Rudy Luter. (EKO-e)
from Berita Maluku Online Jelang Lebaran, Minyak Tanah Habis di Pulau Babar MBD - Berita Harian Teratas