Manager Pelni Ambon, Djasman |
“Kita sudah berada di Tepa sejak hari minggu tanggal 20 Mei karena kapal dilarang melanjutkan pelayaran hingga hari Kamis tanggal 24 Mei akibat ada informasi bahwa cuaca laut buruk,” ungkap Ny. Ety Manina, salah satu penumpang tujuan Kupang kepada Berita Maluku Online di lokasi pelabuhan Tepan, Selasa (22/5/2018).
Manina tak mempersoalkan larangan dari pihak Otoritas Pelabuhan setempat terkait dengan kondisi laut yang tak bersahabat, namun dia sayangkan kondisi penumpang kurang diperhatikan, baik oleh pihak pengelola kapal atau pihak instansi berwenang.
“Kita penumpang di kapal ini rata-rata semua orang susah, jadi kita minta kalau boleh ada jaminan untuk kita makan atau minum selama beberapa hari saat masa larangan berlayar ini, sebab perbekalan yang kita bawa sudah menipis,” kata Manina.
Nahkoda KM. Sabuk 43, Raimond Hutajulu yang dikonfirmasi di atas kapal mengatakan, KM. Sabuk dilarang melanjutkan pelayaran pasca dikeluarkan warning oleh pihak BMKG lantaran cuaca laut perairan arafura ekstrim, khususnya di perairan Kebupaten Maluku Barat Daya.
Sementara menjawab media ini soal jaminan pelayanan kepada puluhan penumpang, perwira kapal ini mengaku sudah kewalahan. Bahkan dia mengaku tak ada persediaan dana untuk menjamin kebutuhan konsumsi penumpang selama kapal itu berada di Pelabuhan Tepa.
Kepala Syabandar tepa Obed Tanwey yang dihubungi soal kebutuhan konsumsi penumpang di areal pelabuhan, tak berada di tempat sebab sementara menangani pelabuhan Kroing. Sedangkan Sekretaris Camat Pulau Babar, Nawi Uniwali yang dihubungi mengaku akan meminta manifest kapal Sabuk 43 agar diupayakan menghubungi beberapa pengusaha lokal supaya membantu memenuhi kebutuhan konsumsi penumpang sebab pihaknya tak ada anggaran untuk menanggulangi para kebutuhan penumpang tersebut.
Sementara itu, Manager Pelni Ambon, Djasman yang dihubungi kaget dengan kondisi penumpang, karena itu dirinya langsung mengontak Nahkoda KM. Sabuk 43, Raimond Hutajulu dan memerintahkan untuk segera melayani kebutuhan para penumpang sehingga mereka tak diterlantarkan. Bahkan staf Pelni Ambon ini langung memarahi bawahannya itu lantaran sudah beberapa hari ini tak melaporkan adanya larangan berlayar dari otoritas pelabuhan setempat. (EKO-e)
from Berita Maluku Online Dilarang Berlayar, Penumpang KM Sabuk 43 Terlantar di Tepa MBD - Berita Harian Teratas